Perjalanan yang mereka lalui sungguh tak mudah. Deedee dan Hilda mengakui misi menaklukkan gunung-gunung tinggi, membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat.
Beruntung, mereka memiliki tim, teman-teman dan keluarga yang selalu mendorong keduanya untuk maju.
"Oke kita harus bisa, kita harus bisa. Kita sudah ada di sini, ini kesempatan yang spesial banget, kita harus terus jalan enggak boleh berhenti di sini," kata Hilda memperagakan saat dirinya merasa lelah di tengah perjalanan.
Pada akhirnya, kedua perempuan yang belum genap 25 tahun itu berhasil melewati benteng cuaca dari gunung yang dijuluki "Mother Goddes of The Universe" oleh orang-orang Tibet.
Baca Juga: MotoGP Italia: Iannone Dominasi FP2, Rossi Naik Satu Tingkat
Dari kecepatan angin yang bisa mencapai 200 meter per jam, suhu di bawah -80 derajat Fahrenheit, hingga zona kematian dimana kadar oksigen hanya sebesar 30 persen kala menapaki ketinggian 8.000 mdpl, mampu dilewati dua srikandi Indonesia ini dengan selamat.
Hilda pun berharap prestasi yang diraihnya bersama Deedee bisa diteruskan oleh pemuda-pemdudi Indonesia lainnya.
"Kalau memang punya target, kita sih inginnya ada yang lebih dari kita. Sebelumnya kita juga terus jatuh bangun dalam hal mencari sponsor sampai akhirnya kita dapat BRI dan Pasifik Raya. Jadi intinya jangan pernah menyerah, kita terus maju dan pantang mundur," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Discord Jadi Alat Pemilu Gen Z Nepal: Kelebihan dan Kekurangan Platform Gamers Ini
-
Teka-teki Mayat Perempuan di Tesla, Diduga Kuat Pacar D4vd karena Tato di Jari Telunjuk
-
Nenek 73 Tahun Bikin Heboh! Profil Sushila Karki, PM Wanita Pertama Nepal Idola Gen Z
-
Motif Remaja 16 Tahun Habisi Nyawa Mahasiswi di Ciracas Terungkap, Sempat Kelabui Teman Korban
-
Media Luar Negeri: AS Menyusup Tunggangi Demo Nepal dan Indonesia?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik