Suara.com - Kepolisian Resor Tasikmalaya, Jawa Barat, membentuk tim pengganjal ban untuk membantu pengendara di jalur Tanjakan Gentong pada arus mudik dan balik Lebaran 2018.
"Jajaran kami berinisiatif membentuk tim ini mengingat jalur padat di beberapa tanjakan dan volume kendaraan padat," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Febry Ma'aruf saat meninjau jalur Gentong di Tasikmalaya, Selasa (12/6/2018).
Ia menuturkan, tim pengganjal itu berjumlah 30 orang yang dibentuk sebagai mitra Polres Tasikmalaya Kota.
Mereka, lanjut dia, diberi seragam khusus berupa kaus dan topi berikut alat pengganjal yang terbuat dari kayu.
"Mereka sengaja diberi seragam agar mudah dikenali. Pelayanan mereka gratis," katanya.
Menurut dia, keberadaan tim pengganjal ban itu sangat dibutuhkan pengendara roda empat untuk mengganjal ban kendaraannya saat melewati jalur tanjakan yang cukup panjang.
"Banyak pemudik yang membutuhkan bantuan pengganjal kendaraan," katanya.
Ia menambahkan, tim pengganjal ban akan bersiaga mulai dari kawasan Gentong Bawah, Tanjakan Puspa, Lingkar Gentong, dan sekitar Kadipaten.
"Mereka siap siaga mulai pagi, sore, sampai malam secara bergantian," katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto yang meninjau jalur mudik di Tasikmalaya meminta kepada tim pengganjal ban untuk mempraktikkan cara mengganjal ban kendaraan saat berada di tanjakan.
Salah seorang pengganjal menunjukkan keterampilannya sehingga Kapolda meyakini tim tersebut memang dibutuhkan untuk membantu pemudik saat melewati jalur tanjakan di Gentong.
Kapolda Jabar secara simbolis memberikan bantuan makanan kepada anggota Polri dan TNI, Dinas Perhubungan dan sukarelawan yang membantu pengamanan Lebaran di antaranya tim pengganjal ban. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi