Suara.com - Polisi masih bekerja keras menangkap pelaku aksi lempar batu di sejumlah titik jalur tol Jabodetabek. Kapolri bahkan memerintahkan agar seluruh spanduk yang terpasang di Jembatan Penyebaran Orang (JPO) untuk dicopot.
Kepala polisi satuan wilayah sudah diintruksikan agar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kasus tersebut tak terulang kembali.
"Untuk itu Pak Kapolri sudah meminta spanduk - spanduk di situ (JPO) dicopot semua," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto, Rabu (13/6/2018).
Menurut Setyo, diduga para pelaku pelempar batu dari JPO menggunakan spanduk sebagai tameng untuk bersembunyi melakukan kejahatan. Maka itu, polisi telah bekerja sama dengan PT Jasa Marga untuk memasang kamera pengawas atau CCTV di JPO.
"Karena mereka (penjahat) pada ngumpet disitu. Spanduknya diminta dikurangi dan dipasang CCTV dan di situ ada patroli dan penjagaan," ujar Setyo.
Selama Ramadan, setidaknya sudah tiga kali terjadi pelemparan batu terhadap pengendara mobil di sejumlah ruas tol. Polisi juga sudah menangkap dua remaja berinisial TZ (17) dan H (15) setelah kedapatan melempari batu kerikil di Jembatan Penyebrangan Orang di Tol Malaka, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa dini hari.
Lalu aksi kasus pelemparan batu di Tol Jagorawi, Kilometer 14, Cimanggis, Depok, Jawa Barat Senin (11/6/2018) dini hari. Mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi Pembantu Deputi (Bandep) Dewan Pertahanan Nasional (Watanas) Brigadir Jenderal TNI Saiful menjadi sasaran pelemparan batu ketika melintas di bawah jembatan tol.
Sebelumnya aksi yang sama juga terjadi di jalur tol Jakarta- Cikampek, Kilometer 6.300 A, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, Selasa (5/6/2018). Bahkan, dari aksi pelemparan batu tersebut, seorang pengendara mobil Toyota Cayla bernama Saeful Mazazi tewas.
Baca Juga: Terencana, Begini Aksi 2 ABG Lempar Mobil Pakai Batu di Jalan Tol
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya