Suara.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis hasil penyelidik sementara terkait tragedi tenggelam kapal jenis Jolloro, KM Arista di perairan Makassar, Rabu (13/6/2018) malam.
Dalam kecelakaan kapal ini, 14 orang dilaporkan meninggal dunia.
Konferensi pers tersebut dihadiri Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Kabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Dicky Sondani, Kabid Dokkes Polda Sulsel Komisaris Besar Raden Harjuno, dan Kapolres Pelabuhan Ajun Komisaris Besar Aris Bachtiar.
Di hadapan awak media Kabid Humas Polda Sulses Dicky Sondani mengatakan, karamnya kapal motor nelayan yang diketahui bermuatan lebih dari 40 orang itu disebabkan kelebihan muatan. Jenis kapal Jolloro itu seharusnya hanya untuk menangkap ikan, bukan memuat penumpang.
"Kapal ini adalah kapal nelayan, yang diisi oleh penumpang. Bukan kapal penumpang umum yang terdaftar, jadi diisi lebih dari 40 orang," kata Dicky menjelaskan.
Akibat penuh muatan orang, menjadikan kapal oleng dan terbalik setelah dihantam angin kencang dan gelombang tinggi saat keluar dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barrang Lompo.
Banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan diduga juga dipengaruhi tidak adanya life jacket atau pelampung. Kondisi itu ditambah banyaknya penumpang perempuan serta anak-anak.
Diduga terjadi kelalaian akibat menyalahgunaan kapal nelayan untuk pengangkut penumpang, nahkoda kapal berinisial D kini diamankan di Polres Pelabuhan Makassar.
"Untuk sementara diamankan di Polres. Dan ke depan akan dilakukan pengawasan terhadap kapal-kapal di pelabuhan Paotere. Kalau kapal nelayan harusnya hanya untuk nelayan," ujar Dicky.
Baca Juga: Besok, Jemaah Naqsabandiyah Lombok Rayakan Idul Fitri
Hingga saat ini, delapan penumpang dilaporkan masih hilang. Mereka adalah Risal (12), Ramlah Tahir (4), Khaeriah (50), Dg Ati (50), Dg Ngasseng (50), Rusdah (26), Soraya (7) dan Andriani (6).
Kepala Humas Basarnas Makassar Hamsidar menambahkan, tim pencarian dihentikan sementara. Rencananya tim bakal kembali turun menyisir perairan Makassar sekitar pukul 06.00 WITA, Kamis (14/6/2018) besok.
"Pencarian dilakukan besok pagi menggunakan KM Antasena dan RB 303 , rigid dan perahu karet serta jetsky," kata Hamsidar. (Lirzam Wahid)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf