Suara.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria menilai, pemerintah bersikap tidak konsisten terkait pengajuan serta pelantikan Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat.
Pasalnya, pemerintah sempat mengurungkan niatnya mengajukan Iriawan sebagai calon Pj Gubernur Jabar pada Februari 2017.
Ketua DPP Partai Gerindra itu menjelaskan, ketidakbijaksanaan pemerintah itu dibuktikan dengan melantik Iriawan sebagai Sekertaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI pada Maret 2018 dan resmi menjabat sebagai Pj Gubernur Jabar pada Juni 2018.
Padahal, hanya sebatas pengajuan calon pun sudah mengundang polemik di tengah masyarakat karena Iriawan berasal dari lembaga Kepolisian.
Akan tetapi, pemerintah tetap berkukuh melantiknya. Riza menilai hal itu malah menunjukkan tingginya arogansi pemerintah dan mengundang polemik yang sempat mereda.
"Kok tiba-tiba kemarin ada berita mau diangkat sekarang malah dilantik, ini kan jadi pertanyaan. Anggapan publik selama ini dianggap betul, ada arogansi kekuasaan, ada apa? Kenapa harus dari polisi?," kata Riza saat dihubungi suara.com, Senin (18/6/2018).
Riza beranggapan bahwa keputusan pemerintah untuk melantik mantan Kapolda Metro Jaya telah membohongi publik.
"Tiba-tiba memaksakan kehendaknya, bisa dikatakan pembohongan publik namanya, kan publik dibohongi, pemerintah bilang batal, kan pemerintah ini plin plan, tidak ada konsistensi, tidak ada pendirian," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keputusan Pemerintah telah menciderai serta membuat kegaduhan dalam penyelenggaran Pilkada Jawa Barat yang akan dimulai pada 27 Juni.
Baca Juga: Tolok Ukur Film Bagus Menurut Donny Alamsyah
"Pemerintah bilang tidak ada kepentingan, justru kalau Pemerintah tidak ada kepentingan, ya, jangan membuat kebijakan yang membuat gaduh," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang