Suara.com - Ketua Fraksi Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan bahwa kritikan-kritikan Ketua Umum Gerindra Prabowo kepada Pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla hanya dijadikan senjata untuk menaikkan elektabilitasnya.
Strategi Prabowo untuk ajang Pilpres 2019 sudah terlihat, juga tampak sama saat dirinya mengajukan diri menjadi Calon Presiden pada 2014 lalu.
Inas pernah mendengar pidato Prabowo pada 2014 lalu. Saat itu, Prabowo mengatakan "Rampoklah rumah yang sedang terbakar". Dalam pidatonya itu, Inas melihat Prabowo berupaya merangsang rakyat untuk menjatuhkan Jokowi secara inkonstitusional.
"Kemudian ketika nantinya chaos layaknya rumah yang sedang terbakar maka dia akan merebut kekuasaan secara paksa," kata Inas kepada Suara.com, Rabu (20/06/2018).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu pun merasa heran, apabila Prabowo mengkritik Jokowi perihal keberpihakan kepada asing. Pasalnya, ia melihat keberpihakan kepada asing malah terjadi saat kepemimpinan Presiden ke-2 RI, Soeharto.
"Lah kekayaan dan aset Indonesia bukannnya sudah dari zaman mertuanya (Soeharto) digadaikan kepada pihak asing? Ini 'kan buah yang ditanam mertuanya, bukan? Mengapa baru ribut ketika dia mau nyapres?" tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?