Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait polemik pengangkatan Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat. Menurut Jokowi, pelantikan Iriawan sudah melalui tahapan di Kementerian Dalam Negeri.
"Ya Mendagri tentu saja sudah melalui tahapan-tahapan pengkajian, juga pemikiran-pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan, semuanya sudah dalam pengusulan Pj gubernur Jabar," ujar Jokowi seusai meninjau proyek pembangunan runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (21/6/2018).
Jokowi tidak banyak menjelaskan soal pengangkatan Iriawan. Kepala Negara yang hari ini tengah ulang tahun ke-57 ini meminta wartawan untuk menayakannya ke Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
"Saya kira lebih detail tanyakan ke Mendagri," kata Jokowi.
Saat ditanya wartawan apakah usulan pengangkatan Iriawan dari dirinya, Jokowi membantah. Ia lagi-lagi menegaskan pelantikan Iriawan merupakan usulan Kemendagri.
"Dari bawah ke Kemendagri, baru ke kita (pemerintah)," kata Jokowi.
Langkah pemerintah melantik Komjen Pol Mochamad Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat terus menuai kritikan. Terutama dari tokoh opisisi. Salah satunya Wakil Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon, dengan tegas mendukung anggota DPRD Jabar Fraksi Gerindra memboikot pelantikan Iriawan karena dinilai cacat hukum. Ia bahkan amat mendukung dibentuknya hak angket di DPR terkait pengangkatan perwira Polri aktif menduduki jabatan sipil yakni penjabat gubernur.
"Nah, kini giliran Fraksi @Gerindra di @DPR_RI untuk memberikan sikap yg jg tegas. Kami bukan hanya akan ikut mendukung dibentuknya Pansus Hak Angket atas pengangkatan perwira Polri aktif sbg Gubernur, namun akan jd salah satu inisiator Pansus tersebut," tulis Fadli Zon dalam akun Twitternya, Selasa (19/6/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto