Suara.com - Sebanyak 1.081 pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DKI Jakarta terlambat masuk maupun membolos pada hari pertama bekerja seusai masa libur Idul Fitri 1439 Hijriah, Kamis (21/6/2018).
Kepala Badan Kepegawain Daerah Syamsuddin Lologau mengatakan, jumlah itu setara 1,61 persen dari total PNS di DKI.
"Persentase yang terlambat ataupun tidak masuk tinggal 1,61 persen dari total pegawai 67.295 orang. Tapi itu data tadi pagi, Kamis sore pukul 16.00 WIB akan didata lagi melalui absensi,” kata Syamsuddin di Balai Kota, Jakarta.
Syamsuddin menuturkan, jumlah pegawai yang tidak masuk kerja karena membolos atau alasan lain baru bisa diketahui secara pasti pada Kamis sore, persis saat jam absensi terakhir.
Namun, Syamsuddin memastikan, jumlah pegawai yang telat datang ataupun bolos pada hari pertama masuk kerja seusai lebaran di Jakarta menurun drastis.
"Kira-kira turun 10 persen. Sudah pada sadar, karena kalau tidak masuk, ada sanksi tunjangan kinerjanya dipotong dan lainnya,” tukasnya.
Selain itu, Syamsuddin belum bisa menyebutkan pegawai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mana saja yang paling banyak terlambat datang ataupun bolos.
Sekretaris BKD Provinis DKI Jakarta K Sulistyowati menuturkan, PNS yang bolos tidak akan mendapatkan TKD selama satu bulan.
"Misalnya TKD dapat Rp 12 juta, tapi kalau hari ini tidak masuk, akan terkena hukuman tak mendapat uang itu selama sebulan,” katanya.
Baca Juga: Fredrich dan Tim Akan Bacakan Pledoi Setebal 1.250 Halaman Besok
Adapun bagi PNS yang datang terlambat tetap mendapatkan TKD, meski diberi pemotongan sesuai waktu keterlambatannya.
"Jadi sistem menghitung. Satu hari dipotong lima persen. Satu hari dihitung lima jam. Terlambat 2 jam berarti 2 persen dipotong dari total TKD," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam