Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap wisma atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, bisa difungsikan sebagai rumah susun seusai Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Sandiaga tidak ingin Wisma Atlet yang dibangun Pemerintah Pusat di lahan 10,6 hektar dan memakan anggaran sebesar Rp 3,4 triliun terbengkalai.
Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI akan membicarakan hal ini dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Jadi nanti salah satu yang mungkin kita bisa dorong adalah apakah ini juga cocok untuk dikonversi menjadi salah satu suplai perumahan di DKI," ujar Sandiaga seusai meninjau wisma atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (20/6/2018).
Saat meninjau wisma atlet, Sandiaga didampingi pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jakarta Meli Budiastuti. Di sela-sela kunjungannya, Sandiaga meminta Meli untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian PUPR.
"Karena saya khawatir kalau misalnya tidak digunakan setelah Para Games ini akan menyusut asetnya," kata dia.
"Kalau aset itu tidak ditempati, pasti akan menyusut dan menurun dari segi kualitas dan mutunya," Sandiaga menambahkan.
Menurut Sandiaga, pemerintah harus cepat memutuskan fungsi wisma atlet setelah digunakan untuk pesta olahraga terbesar di Asia.
"Karena setelah Oktober ini, ini tidak digunakan lagi (wisma atlet). Sedangkan kita sudah investasi begitu banyak di situ," kata dia.
Baca Juga: Viral! Uang Senilai Rp 250 Juta di ATM Terkoyak Digerogoti Tikus
Menurut Sandiaga, setiap kamar setara dengan tipe 36 meter persegi. Kamar ini dilengkapi dengan dua kamar tidur. Adapun kamar mandi telah dilengkapi fasilitas pemanas air, wc duduk, shower serta wastafel.
"Jadi, apakah ini bisa masuk kepada suplai perumahan di Jakarta, ini yang perlu kita bicarakan," kata dia.
Sandiaga belum dapat memastikan apakah wisma atlet nantinya akan dijadikan rusunawa atau rusunami.
Setelah dikonversikan menjadi perumahan, Sandiaga menyebut dapat menampung banyak warga Jakarta yang belum memiliki hunian.
"Kalau dilihat kan satu towernya saja kita bisa lihat ada 1.000 kamar. Jadi, kalau misalnya ada 7 tower seperti ini kan cukup banyak suplainya ya," kata Sandiaga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar