Suara.com - Beberapa batang pohon ganja ditemukan tumbuh di dalam kompleks gedung parlemen atau dewan perwakilan rakyat (DPR) Jepang di Tokyo, demikian diwartakan kantor berita AFP, Jumat (22/6/2018).
Empat batang pohon ganja itu ditemukan oleh seorang penunjung. Belum diketahui bagaimana bisa tanaman terlarang tersebut bisa tumbuh di salah satu kompleks yang paling dijaga ketat di Jepang.
Jepang sendiri memiliki hukum yang ketat soal narkotika, termasuk ganja. Mereka yang diketahui memiliki ganja di negeri itu bisa dihukum penjara minimal selama lima tahun.
Kini empat batang pohon ganja di kompleks parlemen Jepang itu sudah dicabut. Juru bicara parlemen Jepang mengatakan bahwa benih ganja bisa saja dibawa oleh angin atau terbawa burung.
"Setelah kami melaporkannya ke pemerintah metropolitan Tokyo, dua pejabat kota Tokyo datang melawat," kata juru bicara parlemen Jepang.
"Menurut mereka, pohon-pohon ganja itu sudah berusia sekitar dua bulan," imbuh dia.
Ia juga mengatakan bahwa pihak berwenang akan kembali memeriksa area sekitar parlemen Jepang untuk memastikan pohon-pohon ganja tersebut tidak menyebar ke tempat lain di dalam kompleks tersebut.
Berita Terkait
-
Tiga Negara Jadi Destinasi Liburan Favorit Warga Indonesia di 2025, Jepang Masih Nomor Satu
-
7 Sunscreen Jepang Terbaik buat Ibu Rumah Tangga Usia 40 Tahun ke Atas
-
Wajib Coba! Tenya, Restoran Tempura Legendaris Jepang, Buka Gerai Kedua di Gandaria City
-
Tanpa Klub, Takehiro Tomiyasu Tetap Diproyeksikan Tampil di Piala Dunia 2026
-
Purbaya Ogah Terima Pajak dari Pedagang Thrifting, Anggap Ilegal Layaknya Ganja
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah