Suara.com - Data Kepolisian Resor Jayawijaya, Provinsi Papua menyebutkan sekitar 10 anggota kelompok bersenjata (KB), Senin (25/6/2018) pagi menyerang pusat kota Kabupaten Nduga. Kawasan yang diserang Keneyam. Serangan itu menyebabkan lima warga sipil menjadi korban.
Kapolres Jayawijaya yang membawahi wilayah Kabupaten Nduga, AKBP Yan Pieter Reba mengatakan tiga korban di antaranya meninggal dunia. Mereka terkena tembakan dan sabetan parang. Sementara dua orang lainnya mengalami luka-luka akibat aksi kelompok tersebut.
Kontak senjata antara TNI/Polisi dengan kelompok bersenjata itu bermula saat personel Brimob yang dikirim dengan Pesawat Trigana Air ke Nduga ditembaki setelah mendarat di Lapangan Terbang Keneyam.
Sebanyak 14 personil Brimob yang tiba dengan pesawat Trigana yang ditembaki, langsung bergegas turun ke bandara, bergabung dengan personel yang sudah siaga di lapangan terbang dan melakukan tembakan balasan ke arah kelompok bersenjata.
Personel TNI/Polri dilaporkan kesulitan menahan pergerakan lawan, sebab kelompok itu terdiri dari 10 orang dengan senjata api dan dibantu sejumlah orang yang bersenjata tradisional seperti parang, tombak, panah serta melakukan perlawanan dari dua arah berbeda yaitu di lapangan terbang dan dekat kantor DPRD.
"Pelaku tidak mundur jauh dari lokasi karena kekuatan kita berkurang, sehingga masih bertahan di pinggiran kota. Kemungkinan kalau kita lengah mereka bisa masuk lagi. Laporan yang saya terima, kekuatan mereka 10 orang, bersenjata lengkap, yang lain pakai parang dan tombak," ujarnya, Senin (25/6/2018).
Antisipasi yang dilakukan oleh TNI/kepolisian adalah melakukan pengawasan terhadap fasilitas umum seperti PLN, peralatan pemancar telkomsel, lapangan terbang, kantor pemerintah serta perumahan warga di sana.
Ia mengatakan hingga kini sejumlah warga sipil telah mengungsi ke koramil dan polsubsektor untuk mendapatkan perlindungan keamanan.
Kapolres mengatakan aksi penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata tidak akan mempengaruhi pesta pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua yang akan dilakukan 27 Juni mendatang. Sebab akan ditambah lagi personel untuk mempertebal pengamanan di sana. (Antara)
Baca Juga: Kapolri: Kelompok Bersenjata di Papua untuk Curangi Pilkada
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO