Suara.com - Boris Becker, warga Jerman pertama yang memenangi kejuaraan bergengsi tennis Wimbledon kelas tunggal putra 1985, mengalami bankrut berkepanjangan dengan konsekuensi mesti melelang piala-piala kebanggaannya itu.
Tak sebatas trofi saja, namun segala koleksi kaos, celana pendek, decker pelapis pergelangan tangan sampai raket yang mengantarnya menjadi juara Wimbledon dan berbagai kejuaraan dunia juga turut dilelang, dengan harapan bisa meraup uang dalam bentuk tunai, cek atau surat berharga lainnya.
Kejadian terpuruknya keuangan Becker yang kini berprofesi sebagai komentator tennis di BBC serta bermukim di Wimbledon, Inggris bermula dari persoalan gaya hidup.
Ia bercerai dari istri pertama, Barbara Feltus setelah sebelumnya terlibat hubungan gelap dengan seorang model, Angela Ermakova. Lantas menikah lagi dengan model lainnya, Lilly Kerssenberg. Lalu bercerai lagi.
Lelaki yang memenangi Wimbledon di usia 17 tahun serta menundukkan petenis Ivan Lendl secara straight set pada 1986 itu mesti membiayai ketiganya, ditambah anak-anak mereka yang berjumlah tidak kurang dari empat orang.
Di sisi lain, setelah gantung raket pada 1999 Becker juga mencoba terjun ke bisnis perminyakan di Afrika yang berakhir gagal total.
Pada 2017 lalu, peraih gelar juara Wimbledon tiga kali itu (1985, 1986, 1989) dinyatakan bangkrut oleh bank swasta, Arbuthnot Latham.
Kemudian, seperti dilansir harian Telegraph, pihak Smith & Williamson yang menangani soal kebangkrutan Becker menerjunkan tim ke Jerman untuk menilik properti dan kekayaan tersisa darinya. Sekaligus menggelar lelang atas seluruh perolehan trofi dan memorabilia yang dimiliki lelaki kelahiran Lieman, Jerman Barat, 1967 itu.
Pertengahan Juni tahun ini, pengacara Becker di London, Inggris mengumumkan bahwa Becker bebas dari proses kebangkrutan karena ia memegang status diplomatik, dengan paspor Republik Afrika Tengah (CAR).
Baca Juga: Polisi Buru Pembesuk Tahanan Kabur dari Penjara Polres Jaktim
Namun masalah tak selesai sampai di sini. Seperti dilansir BBC, Cherubin Moroubama, Kepala Staf Kementerian Luar Negeri CAR, menyatakan kepada kantor berita AFP, bahwa paspor CAR yang dipegang Becker adalah palsu.
"Nomor seri di dokumen itu cocok dengan salah satu dari sejumlah "paspor baru yang dicuri pada 2014"," demikian papar Moroubama.
Ditambahkan pula, bahwa paspor diplomatik Becker yang bertanggal 19 Maret 2018, tidak memuat tanda tangan atau stempel menteri luar negeri.
Dalam acara Andrew Marr Show, BBC, Becker menyatakan, "Saya sudah berbicara dengan presiden CAR dalam banyak kesempatan. Saya percaya dokumen yang mereka berikan kepada saya pasti benar."
Ia juga menyatakan kepada sidang pengadilan di London bahwa ia ditunjuk sebagai Atase Olahraga dan Budaya CAR untuk Uni Eropa pada bulan April 2018. Pemberian mandat ini dilakukan oleh Presiden CAR Faustin-Archange Touadera di Brussels, Belgia, dan Becker mengunggah potret mereka berjabat tangan di media sosial Twitter.
Sampai berita ini diturunkan, belum diputuskan lebih lanjut soal keabsahan paspor CAR yang dimiliki oleh Boris Becker.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra