Suara.com - Frekwensi dan amplitude letusan Gunung Agung kini terpantau menurun drastis. Hal ini dikatakan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika usai mengunjungi posko pengamatan Gunung Agung, Jumat (29/6/2018).
"Pagi tadi saya ke PVMBG di Pos Pantau Rendang Gunung Agung, perkembangan sudah menurun. Gerakan-gerakan magmatik dari gunung sudah berkurang jauh dan hampir tidak ada getaran," kata Pastika di di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung.
Menurutnya aktivitas Gunung Agung juga diakui sesuai rilis dari Kementrian Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Setelah hampir 24 jam aktifitas vulkanik Gunung Agung mengalami peningkatan letusan hembusan. Sejak empat jam terakhir diinformasikan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar frekuensi dan amplitudi letusan Gunung Agung telah menurun drastis.
Rudi meminta masyarakat untuk tetap tenang karena letusan yang terjadi tidak serta merta meningkatkan status Gunung Agung.
"Pada tanggal 27 Juni 2018, pukul 22.00 WITA terjadi erupsi pertama yang membuka rekahan di dasar kawah menjadi lebih besar, rekahan tersebut menjadi jalan terjadinya erupsi secara menerus. Hingga pukul 12.00 WITA esok harinya. Namun sejak pukul 01.00 WITA dini hari tadi frekuensi dan erupsi Gunung Agung sudah menurun drastis," katanya.
Intensitas emisi abu teramati mengalami penurunan ditunjukkan dengan warna asap yang teramati dominan berwarna putih. Penurunan intensitas emisi abu mengindikasikan bahwa sistem telah terbuka. Hembusan asap putih yang masih teramati saat ini berasal dari aktivitas efusi lava.
Fenomena emisi gas dan abu yang terjadi secara menerus dari kemarin hingga saat ini merupakan bagian dari erupsi yang terjadi secara efusif yaitu berupa aliran lava segar ke dalam kawah (pertumbuhan kubah lava). Laju penambahan volume lava belum dapat diketahui dan masih menunggu informasi dari citra satelit.
Rekomendasi untuk masyarakat dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas di Zona Perkiraan Bahaya di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Baca Juga: Jalan Kaki, Mahasiswa Tewas Tersambar KRL Cikarang - Jakarta
Selain itu warga diimbau agar senantiasa menyiapkan masker pelindung untuk mengindari potensi ancaman bahaya abu vulkanik bagi kesehatan. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Badan Geologi melalu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan terus memonitor aktivitas Gunung Agung untuk mengevaluasi potensi ancaman bahaya erupsi antar waktu. Jika terjadi perubahan yang signifikan maka status aktivitas Gunung Agung atau pun rekomendasinya dapat dievaluasi kembali. (Luh Wayanti)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur
-
Curhat Ahli Gizi Program MBG: Buat Siklus Menu Sehat Ujung-ujungnya Gak Terpakai
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter