Suara.com - Korban tewas akibat kandasnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 24 orang. Data itu diperbarui Selasa (3/7/2018) malam.
"Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Bulukumba dan Provinsi Sulawesi Selatan hingga Selasa malam sekitar pukul 23. 00 Wita, jumlah korban tewas akibat kandasnya KM Lestari Maju bertambah menjadi 24 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (4/7/2018) pagi.
Sementara itu, lanjutnya, sebanyak 71 penumpang berhasil selamat atas peristiwa itu dan 41 orang masih dalam pencarian. Sebagian penumpang masih bertahan di atas kapal karena kondisi cuaca dan gelombang yang tinggi.
Berdasarkan data manifes, KM Lestari Maju mengangkut penumpang 139 orang dan 48 unit kendaraan yang terdiri atas 18 unit roda dua, 14 unit roda 4, 8 unit golongan V dan 8 unit golongan VI.
Kapal tersebut juga memuat mobil box angkutan Bank BPD Sulselbar yang membawa uang tunai sebesar Rp35 miliar untuk pembayaran gaji ASN.
KM Lestari Maju yang berlayar dari Pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba dengan tujuan Pelabuhan Pamatata Kabupaten Selayar pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 Wita, mengalami masalah sekitar pukul 13.40 Wita, karena kerusakan mesin di lambung kiri kapal yang menyebabkan air masuk ke dek lantai bawah saat masih berada di tengah laut sehingga kapal itu merapat ke Pantai Pangabdilan, Desa Bungayya, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Selayar.
KM Lestari Maju memiliki kapasitas mengangkut 250 penumpang dan 40 unit mobil. Sementara data manifes kapal fery ini tercatat 120 penumpang yang turun di Pelabuhan Bira dan 139 orang penumpang yang naik ke kapal menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berita Terkait
-
Tiga KRI Lantamal VI Dikerahkan Evakuasi Penumpang KM Lestari
-
Panik Air Laut Masuk Dek, Penumpang KM Lestari Berebut Pelampung
-
Korban KM Lestari Karam di Selayar Bertambah Jadi 12 Orang
-
Proses Evakuasi Penumpang KM Lestari Maju Gunakan Kapal Nelayan
-
Mobil Box Berisi Uang Rp 30 Miliar Ikut Tenggelam di Selayar
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum