Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis mengaku prihatin jika ada anggota polisi tak menuruti perintah atasan. Hal disampaikan dalam acara kenaikan pangkat 917 anggota polisi di Polda Metro Jaya, Rabu (4/7/2018).
"Saya prihatin sebagai perwira, sebagai komandan, senior kalau ada pamen (perwira menengah) diperintah sama komandannya nggak mau hadir, nggak mau datang kerja. Saya pikir ini terjadi di Polda lain tapi kalau ini terjadi di Polda Metro tentu ini sangat prihatin," kata Idham.
Alasan Idham meminta seluruh jajarannya siap menjalani penugasan karena tak lama lagi akan ada even-even besar yang diselenggarakan di Jakarta. Even-even besar yang dimaksud Idham yakni seperti penyelenggaran Asian Games dan Pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.
"Ke depan kita sudah akan memasuki pengamanan-pengamanan yang berskala besar, Asian Games, ParaGames, pendaftaran calon presiden. Beberapa semua (kegiatan) yang akan kita hadapi ini harus kita bersama-sama, bergandengan tangan, kepada mereka perwira yang dipilih, saya berharap sebagai senior untuk bertanggungjawab," kata dia.
Idham pun mengaku tak main-main bila ada anggota polisi yang tak menjalankan tugas dengan baik. Dia mengaku bakal bersikap tegas untuk memutasi anggota polisi yang melawan perintah atas melalui Surat Telegram (TR)
"Analisis ini saya berharap analisis di awang awang, saya mudah mudahan tidak terjadi. Tapi kalau terjadi saya sudah perintahkan pak wakapolda semalam, jangan tunggu fajar menyingsing, harus keluarkan TR (Telegram)-nya kepada pamen (perwira menengah). Saya minta sore ini dikeluarkan. Saya hanya ingin menunjukkan sikap ketegasan ini di hadapan 680 perwira menengah di Polda Metro bahwa kita tidak boleh main main terhadpanyang namanya peirntah," tegas Idham
Terkait acara ini, mantan Kadiv Propam Polri itu juga mengimbau seluruh anggota polisi tak pamrih ketika sedang menjalankan tugas di lapangan.
"Kata orang bijak, jangan pernah kamu berpikir apa yang negara bisa berikan sama kalian. Tapi kita balik cara berpikirnya. Apa yang bisa kita berikan untuk negara ini. Apa yang bisa kita berikan utk institusi ini. Harusnya seperti itu," kata dia.
Baca Juga: Kapolda Idham Azis Beri Kenaikan Pangkat 917 Anggota Polisi
Berita Terkait
-
Kapolda Idham Azis Beri Kenaikan Pangkat 917 Anggota Polisi
-
Kasus Penjambretan, Polisi Berpakaian Preman Dikerahkan ke Jalan
-
Kapolda Metro Jaya Minta Tembak Mati Penjambret di Jakarta
-
Ditembaki di Papua, Seorang Polisi dan Pendeta Hilang
-
95 Warga Papua Jadi Korban Pembunuhan, Ini Penjelasan Mabes Polri
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya