Suara.com - Pelaku dalam kasus penjambretan yang menewaskan penumpang ojek online masih misterius. Pasalnya, polisi hingga kini belum bisa mengungkap ciri-ciri penjambret yang menggunakan sepeda motor Suzuki Satria FU saat melancarkan aksinya.
"Belum. Kalau sudah ketangkep pasti kita sudah rilis," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung saat dihubungi Suara.com, Kamis (5/7/2018).
Tahan menjelaskan alasan polisi kesulitan mengidentifikasi pelaku yang terekam melalui rekaman kamera pengawas atau CCTV di lokasi penjambretan. Pasalnya, kata dia rekaman CCTV milik Pemprov DKI itu hanya bisa menyimpan rekaman video dalam waktu lima jam saja.
"CCTV dari pemda itu, rekamanmya cuma lima jam yang tersimpan. Lima jam hilang. Lima jam hilang. Makanya kita enggak dapat (mengidentifikasi pelaku," kata dia.
Dia menyampaikan, setiap lima jam sekali, rekaman CCTV itu terputus.
"Begitu kita mau sisir lagi CCTV ke belakang udah lewat jamnya," terang Tahan.
Dia menambahkan, penyidik hanya menganalisa satu buah rekaman CCTV di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih. Sebab, kata dia, CCTV tersebut dianggap merekam ketika korban dijambret hingga terungkur dari sepeda motor yang dikemudikan driver ojol.
"Cuma satu CCTV saja yang kita periksa pas kejadian itu. Karena langsung ada laporan penjambretan. Terus kita cek benar kejadiannya itu," tandas Tahan
Warsilah menjadi korban penjambretan saat berboncengan dengan driver ojol di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Minggu (1/7/2018). Saat aksi perampasan itu terjadi, korban tersungkur dari sepeda motor. Nyawa korban pun tak tertolong saat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra, Kemayoran, Jakarta Pusat akibat luka-luka yang dialaminya.
Kasus penjambretan penumpang ojol ini terekam kamera CCTV yang terpasang di dekat lokasi kejadian. Bahkan, rekaman kasus penjambretan berujung tewasnya korban sempat viral di media sosial.
Berita Terkait
-
Hampir Sebulan, Pelempar Batu di Tol Cikampek Belum Tertangkap
-
Anggap Biasa, Polisi Sebut Jambret Tak Ganggu Asian Games 2018
-
Polisi Identifikasi Ciri-ciri Jambret Pembunuh Penumpang Ojol
-
Tekan Aksi Kriminalitas, Pemprov DKI Pasang 7.143 Kamera Pengawas
-
Marak Jambret, Kapolda Perintahkan Anggotanya Razia Sebulan Penuh
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo
-
Copot Kepala Sekolah Karena Disiplinkan Anaknya, Kemendagri Periksa Wali Kota Prabumulih
-
Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian Agama 2025, Ini Syarat dan Aturannya!
-
Terungkap! Utang BLBI Jadi Biang Kerok, Ini Perkara yang Bikin Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya
-
Selesai! Tutut Soeharto Cabut Gugatan, Menkeu Purbaya Ungkap Pesan Akrab: Beliau Kirim Salam
-
Kejagung Tunggu Red Notice Interpol untuk Jurist Tan, Buron Kasus Korupsi Kemendikbudristek
-
Selain Memburu Riza Chalid, Kejagung Telusuri Aset Saudagar Minyak untuk Kembalikan Kerugian Negara
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?