Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota sudah pernah dikerjakan sejak Gubernur DKI Jakarta dijabat Sutiyoso.
Namun proyek tersebut kembali diangkat pada tahun 2017 lalu dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terlampir dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 maupun revisinya dalam Perpres Nomor 58 Tahun 2017.
"Nah ini yang mesti dilihat. Pertama-tama. Ini proyek digarap dari zamannya pak Sutiyoso dan dulu memang diangkat, menjadi proyek strategis nasional itu baru tahun lalu," ujar Sandiaga di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Sabtu (14/7/2018).
Sandiaga menuturkan, proyek tersebut dilaksanakan bertepatan usai Pilkada DKI Jakarta. Sandiaga pun berperasangka bahwa dijalankannya proyek tersebut, karena pemerintah pusat mengganggap proyek tersebut strategis dan harus segera dijalankan.
"Jadi ini timing-nya memang terjadi setelah Pilkada selesai, saya sih husnudzhon saja. Saya pikir bahwa ini mungkin pemerintah pusat menganggap bahwa ini proyek yang strategis dan harus dijalankan secara secepatnya," kata dia
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun menyebut gubernur DKI sebelumnya, sempat menolak proyek tersebut, seperti era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau Foke dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Pasalnya kata Sandiaga, proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota menambah kemacetan.
"Saya yakin gubernur-gubernur sebelumnya juga dilema. Kalau nggak salah, Pak Foke sempat menolak, pak Ahok juga menolak. Semua menolak-lah termasuk saya juga karena menambah jalan itu menambah macet. Justru kita harus bangun transportasi publik," tutur Sandiaga.
Meski sudah menjadi proyek strategi nasional, Sandiaga berharap proyek tersebut tidak menimbulkan permasalahan di Jakarta
"Tapi ya sudah, sudah menjadi proyek strategis nasional. Kita harus pastikan bahwa ini tidak menimbulkan permasalahan baru," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?