Suara.com - Menjelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan disebut-sebut pantas maju di Pilpres 2019.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman bahkan menyebut Anies layak menjadi capres.
Terkait itu, Anies mengklaim belum ada tawaran dari partai politik, termasuk PKS untuk melawan petahana Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
"Belum ada yang menawarkan (maju di Pilpres)," ujar Anies seusai menghadiri acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (15/7/2018).
Menurut Anies, kalau nantinya ada tawaran maju sebagai capres atau cawapres, pertanyaan tersebut lebih tepat ditanyakan pada partai pengusung.
"Jawabannya bukan saya tanya, partai," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini kemudian tidak mau menjawab pertanyaan wartawan soal ketertarikan posisi capres atau cawapres.
Pada Sabtu (14/7/2018) sore, Anies menyambangi kantor DPP PKS, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan bertemu Sohibul Iman.
Anies memastikan, pertemuan itu hanya silahturahmi. Sebab, agenda silahturahmi yang sebelumnya sudah direncanakan selalu batal.
Baca Juga: Diresmikan Jokowi, Jalan Tol Solo - Ngawi Gratis Sampai Besok
"Saya juga tak mengira ada media karena niatnya halalbihalal, cuma karena musimnya lagi orang bicarakan politik, jadinya ramai, padahal tak ada apa-apa," katanya.
Anies menuturkan tak ada topik khusus Pilpres 2019 dalam pembicaraan dengan Sohibul. Pertemuan dengan Presiden PKS, fokus membahas soal ibu kota.
"Pembahasan di Jakarta dan rencana-rencana ke depan. Wilayah pilpres tanya sama partai saja," kata Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu