Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Nur Supriyanto menilai ada kemungkinan pelemparan benda diduga bom molotov ke rumah Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS Mardani Ali Sera berkaitan tahun politik. Mardani merupakan salah satu inisiator #2019GantiPresiden.
"Apakah kejadian ini berkaitan dengan politik? Kemungkinannya akan terjadi sangat mungkin. Tapi saya belum mau berspekulasi lebih jauh, sebelum ada pernyataan resmi kepolisian," katanya melalui sambungan telepon di Bekasi, Kamis (19/7/2019).
Pelemparan molotov ke rumah Mardani oleh orang tidak dikenal di Jalan KH Ahmad Madani Nomor 199D Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, bisa saja mengarah kepada pandangan ateror menjelang Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
Kejadian itu bertepatan dengan situasi konstalasi politik nasional yang kini tengah bergerak dinamis.
Nur mengaku sangat mengenali pribadi Mardani sebagai sosok politisi yang kritis dan memiliki sisi kredibilitas kinerja yang totalitas di internal PKS maupun hubungannya dengan partai politik lain.
"Pak Mardani itu orang yang kritis dan kita semua setuju itu. Sebagian besar kader PKS saat ini memiliki pandangan yang sama tentang beliau," ucapnya.
Namun demikian, Nur menilai insiden ini tidak berkaitan dengan kondusivitas di internal PKS menjelang Pileg dan Pilpres 2019.
"Tidak akan mengarah ke sana (internal partai). Kita tahu budaya di internal kita seperti apa. Konstalasi politik juga personal calon presiden dan calon wakil presiden juga kondusif," ujarnya.
Nur menagaku belum memiliki fakta otentik yang bisa membuktikan apakah insiden tersebut berkaitan dengan konstalasi politik di daerah maupun nasional.
Baca Juga: Digrebek Densus, Teroris Banyuasin Simpan Buku Jihad Talbis Iblis
Pihaknya mendorong kepolisian untuk bekerja secara profesional dalam mengungkap kasus ini secara tuntas untuk menangkap pelaku secara mengungkap motif pelemparan benda yang diduga sebagai bom molotov itu.
"Saya belum punya faktanya. Pasti ada pandangan ke sana (politik) tapi apakah itu memenuhi unsur bom molotov atau tidak, itu ranah kepolisian yang harus ungkap," tukasnya.
Polisi, kata dia, dituntut untuk bisa membuktikan apakah barang bukti yang diduga sebagai bom molotov itu memenuhi unsur terkait.
"Saya minta polisi profesional saja kerjanya. Harus cepat tanggap, kalau ada unsur yang mengarah ke Pilpres atau Pileg, segera tangani sedini mungkin agar tidak ada dampak sosial kemasyarakatan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Ada yang Ngaku Tentara Sebelum Rumah Mardani Dilemar Bom Molotov
-
Dilempar Bom Molotov, Mardani Ali Sera Akan Diperiksa Polisi
-
Polisi Identifikasi Pelempar Bom Molotov ke Rumah Mardani
-
Kronologis Pelemparan Bom Molotov ke Rumah Mardani Ali Sera
-
Ada Dua Bom Molotov Dilempar ke Rumah Mardani, Satu Bom Meledak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah