Suara.com - International Organization of Migration (IOM), badan migrasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB atau UN) memaparkan bahwa sampai paruh 2018, tercatat 50.872 migran dan pengungsi memasuki daratan Eropa via lautan. Angka ini menurun dibandingkan periode yang sama pada 2017, yaitu sebanyak 109.746 orang, serta 241.859 pengungsi pada 2016.
Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi menyatakan, hasil pertemuannya dengan negara-negara Uni Eropa (EU) dalam sebuah pertemuan puncak berhasil baik. Yaitu terciptanya satu komitmen dari para pemerintah Eropa untuk pendekatan berkelanjutan dan pengelolaan jangka panjang dalam urusan penanganan pengungsi yang diselamatkan di laut.
"Sebelum ini, pengaturan yang diterapkan bersifat jangka pendek, sementara nyawa pengungsi sendiri dalam kondisi terancam karena datang menggunakan kapal dan perahu yang jauh dari kata memadai," tandasnya.
Sebelum itu, Grandi mengapresiasi tindakan para anggota EU, yaitu Spanyol, Malta, Italia, dan Jerman, yang bersama-sama mengatasi para pelarian dari Laut Tengah sebanyak 450 orang. Putusan negara-negara ini adalah melakukan proses mendaratkan kapal, mengurus pengungsi, serta memproses permintaan suaka yang mungkin diajukan para pelarian dari negara bertikai.
Bagi IOM, keputusan penanganan jangka panjang yang diambil bersama para anggota EU ini sudah tepat. Tolok ukurnya adalah dibandingkan sebatas menampung, memberikan cukup makan, serta mengatur cara kapal demi kapal bisa bersandar di pelabuhan masing-masing negara penolong.
Adanya kesepakatan para anggota EU dalam kerja sama menolong dan mengelola kesediaan lokasi penampungan, pengelolaan perbatasan serta kewajiban pemberian suaka internasional disambut baik IOM serta PBB.
Dengan pengawasan bersama pula, maka migrasi Laut Tengah bakal bisa lebih akurat dipantau. Saat ini, ditemukan bahwa migran rutin yang bertolak dari Laut Tengah melalui jalur bagian barat mencapai sekitar 35 persen. Namun jumlah migrasi tidak rutin sudah mencapai tiga kali lipatnya. Antara
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar