Suara.com - Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti menyampaikan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah menyelesaikan proses Pembaharuan dan Pemeliharaan sistem tiket elektronik KRL.
Hasilnya seluruh stasiun KRL saat ini dapat kembali melayani transaksi tiket elektronik menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik dari bank, dan Tiket Harian Berjaminan (THB).
Pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik ini merupakan upaya dari PT KCI untuk meningkatkan keandalan sistem tiket elektroniknya. Upaya ini berlangsung dalam skala besar karena ada sekitar 1800 perangkat tiket elektronik (berupa gate, vending machine, mesin loket, dan lainnya) yang tersebar di 79 stasiun.
“Melalui pembaharuan ini PT KCI berharap sistem e-ticketing dapat tebih andal dalam melayani pengguna jasa yang jumlahnya terus bertambah,” ungkap Wiwik kepada sejumlah wartawan di kantor KCI, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Selanjutnya KMT juga diprogramkan untuk dapat mendukung interaksi antar moda transportasi publik dalam hal ini tentunya juga dibutuhkan sistem yang dapat mengakomodir program tersebut. Proses yang berlangsung sejak Sabtu (21/7/2019) ini akhirnya dapat tuntas berkat kerja keras dari seluruh karyawan KCI dan dukungan dari para pengguna KRL.
"Kami ucapkan terima kasih kepada para pengguna KRL yang selama beberapa hari ini telah mendukung upaya PT KC dengan mengikuti seluruh aturan dan arahan dari petugas kami, serta ikut menjaga ketertiban di stasiun," ungkapnya.
Terkait penerapan sistem tiket kertas, kebijakan ini merupakan upaya PT KCI melakukan upaya mitigasi sesuai SOP pada saat sistem tiket elektronik tidak berfungsi.
Sebagaimana berlaku selama ini bila ada stasiun yang sistem elektroniknya tidak dapat melayani transaksi. Maka para pengguna dilayani menggunakan tiket kertas dengan tarif Rp 3.000 ke semua stasiun tujuan.
Penerapan tiket kertas juga merupakan langkah antisipasi mengingat setiap hari Senin pagi merupakan salah satu waktu dimana KRL paling dipadati pengguna. Kondisi pengguna di hari kerja yang 65% menggunakan Kartu Multi Trip maupun kartu bank juga menjadi pertimbangan.
Baca Juga: Hore! Sistem Tiket Elektronik Commuter Line Akan Pulih Siang Ini
PT KCI telah memprediksi bahwa antrian di loket akan ikut diramaikan oleh para pengguna KMT dan kartu bank yang selama ini tidak perlu mengantri di loket.
Atas dasar itu, kata dia, transaksi menggunakan tiket kertas dengan sistem tarif flat ke semua tujuan diambil karena merupakan pilihan transaksi yang dapat dilayani dengan cepat.
Untuk mempercepat transaksi tiket kertas, PT KCI juga menambah 10 - 20 personil di setiap stasiun yang bertugas menjual tiket kertas maupun membantu verifikasi tiket pengguna saat masuk dan keluar gate.
Namun dengan telah selesainya pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket para pengguna selanjutnya dapat menggunakan KMT, THB, maupun kartu banknya seperti biasa.
"Masalah-masalah yang timbul di kartu milik pengguna akibat proses bisnis yang dijalani kurang sempurna selama tiga hari ini dapat diselesaikan di loket stasiun terdekat. Pengguna memiliki waktu hingga 7 hari ke depan untuk menyelesaikan dan menormalkan kembali kartunya," lanjut Wiwik.
“PT KCI mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengguna jasa saat proses pembaharuan sistem pengembangan pelayanan dari sisi transaksi tiket dan keandalan sistem dapa ditingkatkan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Survei: Kebanyakan Masyarakat Tak Mau Jokowi Jadi Presiden Lagi
-
Wali Kota Dikomplain Jalan Rusak, Airin Sampaikan Ini ke Jokowi
-
Calo Tiket Berkeliaran Saat Antrean Loket KRL Membludak
-
Wali Kota Minta Jokowi Buat Kebijakan Bantuan Keuangan Kelurahan
-
PKS akan Umumkan Nama Capres dan Cawapres Lebih Cepat
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?