Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pemerintahan era Presiden Joko Widodo menyebarkan Islamophobia atau ketakutan terhadap apapun yang berkaitan dengan Islam.
Tudingan itu dilontarkan Fahri, setelah ia geram melihat unggahan poster film "Ranjang Ternoda" di media sosial. Dalam poster itu terdapat foto artis Inneke Koesherawati saat belum menggunakan jilbab.
Poster itu beredar luas di media sosial, setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan kasus suap fasilitas mewah di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung. Dalam kasus itu, suami Inneke, yakni Fahmi Darmawansyah, juga terlibat.
Fahri menyebut, orang-orang yang seperti itu memiliki kebencian terhadap Islam. Kebencian-kebencian seperti itulah yang disinggung Fahri berkembang saat pemerintahan Jokowi.
"Ada kebencian di dalam hati orang-orang tertentu, sehingga orang itu kalau berkerudung diidentikkan dengan kemunafikan," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (23/7/2018).
Ia lantas membandingkan pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono. Dirinya menyebut tidak pernah ada islamphobia yang tersebar pada saat itu.
"Zaman Pak SBY tak pernah merasakan ada konflik ideologi kaya begini. 10 tahun zaman Pak SBY itu tenang saja orang. Ada kiai-kiai atau ustaz ditangkap, dipenjara, ada juga penindakan terorisme segala macam, tapi tak jadi konflik ideologi kayak sekarang," katanya.
Fahri mengatakan, umat Islam pada era pemerintahan Jokowi lebih merasa dizalimi ketimbang era kepemimpinan sebelumnya.
"Menurut saya itu dosanya dari pemerintahan ini, karena dari awal Islamophobia. Tidak klir begitu. Sampai demo jutaan orang ke Monas, itu kenapa? Karena ada perasaan dizalimi identitasnya. Dihina-hina. Itu karya rezim ini," jelasnya.
Baca Juga: Amien Rais dan Prabowo Bertemu Tertutup di Acara Alumni 212
Dalan tulisan yang diunggah ke akun Twitter miliknya, Fahri juga sempat menggunakan tagar #Dosa2Jokowi. Akan tetapi, ketika ditanyakan perihal apa saja yang dimaksud sebagai dosa-dosa Jokowi, ia enggan membeberkannya.
"Banyak, saya baru nulis beberapa, entar lah," pungkas Fahri.
Berita Terkait
-
Agus Rahardjo Minta DPR Tak Kurangi Anggaran KPK untuk Tahun 2019
-
Fahri Hamzah Setuju Penjara Koruptor Semewah Milik Suami Inneke
-
Fahri Hamzah: Kabinet Jokowi Pengecut, KPK Jadi Ugal-ugalan
-
Fahri Hamzah: KPK Cari Sensasi dan Takut-takuti Presiden
-
Setengah Tahun 2018, KPK Habiskan Anggaran Rp 355 Miliar
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung