Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai penjara narapidana korupsi harus semewah milik Fahmi Darmawansyah, suami artis Inneke Koesherawati di Lapas Sukamiskin Jawa Barat. Menurutnya, penjara harus membuat seorang napi dimanusiakan.
Fahri menilai seharusnya sebuah kamar sel lapas harus dibuat untuk menghibur para narapidana. Fahri menjelaskan bahwa fasilitas dalam sel napi korupsi Fahmi Darmawansyah merupakan contoh sel napi yang manusiawi.
"Sudah benar itu lapas kayak begitu. Itu tempat untuk dihibur. Di Indonesia itu tidak ada lapas manusiawi. Lapas manusiawi itu cuma satu, namanya Sukamiskin," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senin (23/7/2018).
Menurutnya, sel napi yang difasilitasi dengan barang-barang elektronik tersebut sangat wajar. Pasalnya, ia melihat lapas-lapas di luar negeri yang serupa dengan sel mewah di Sukamiskin.
"Rezim bui itu sudah nggak ada. Nggak ada kehormatan orang, nggak ada tempat istirahat, nggak ada orang tempat ketemu keluarganya, nggak ada orang menikmati tempat belasan tahun. Dia dikekang. Di luar negeri sudah nggak ada itu orang dipenjara," ujarnya.
Sebelumnya KPK mengungkap kamar tahanan mewah milik Fahmi Darmawansyah di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Fahmi dituduh menyuap Kepala Lapas untuk mendapatkan fasilitas mewah di penjara. Fahmi merupakan narapidana korupsi kasus penyuapan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
KPK Beberkan Biang Kerok Penyidikan Korupsi Kuota Haji Berlarut-larut, Ternyata Ini Alasannya
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Usai Koruptor Lukas Enembe Wafat, Tukang Cukur Langganannya Ikut 'Dibidik' KPK, Mengapa?
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia