Suara.com - Direktur pemasaran dan pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji mengupayakan percepatan taksi non bandara sebagai pelayanan fasilitas transportasi lanjutan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
Respon itu untuk meminimalisir kejadian yang dialami oleh seorang penumpang taksi bandara bernama Nathalie, yang mengalami aksi Intimidasi dan premanisme pada layanan taksi bandara Ahmad Yani Semarang, beberapa waktu lalu.
"Kejadian tak mengenakan yang dialami saudari Nathalie agar tidak terjadi lagi, transportasi lanjutan taksi akan kita buat dua zona," kata Devy, Senin (23/7/2018).
Zonanisasi taksi, kata Devy, merujuk pada Bandara Juanda Surabaya yang telah mengakomodir semua penumpang untuk bisa memilih jenis transportasi lanjutan sesuai keinginan dan tujuannya.
"Ahmad Yani akan meniru Juanda Surabaya, ada zona taksi bandara, zona argometer, termasuk rent car. Agar penumpang bebas leluasa memilih sesuai kebutuhan dan tujuan," ujarnya.
Rencana itu menurut Devy, sudah ada dalam rencana awal pembangunan Bandara Ahmad Yani. Dimana pelaksanaannya bertahap. Mulai dari operasional sampai kelengkapan fasilitas lainnya, termasuk transportasi lanjutan.
"Yang diresmikan pak Jokowi Juni lalu itu operasionalnya, nah fasilitas pendukung sambil jalan termasuk transportasi akhir tahun 2018 akan selesai 100 persen semuanya," katanya.
Terkait penambahan jumlah armada taksi non bandara, pihaknya belum bisa menginventarisir, akan ada penghitungan dari Dinas Perhubungan Jateng dan Angkasa Pura untuk menentukan jumlah kuota yang ideal.
"Agustus ini kita akan lakukan biding (seleksi) operator taksi non bandara. Akan ada leleng terbuka, jadi ada beberapa operator, termasuk taksi bandara akan teregister semua," ujarnya.
Baca Juga: Tembakan Senjata di Bandara Soetta, Polisi Telisik Ada Kelalaian
"Sekira mendekati tiga bulan terkahir di 2018 saat operasional penuh, semua akan sudah terlaksana," lanjutnya.
Biding operator taksi diperlukan untuk menentukan kelayakan armada taksi, kecukupan kuota armada, identitas supir, nomor lambung armada, dan lainnya.
"Semua itu untuk memastikan kenyamanan, keselamatan dan keamanan penumpang bandara, karena keselamatan penumpang tidak hanya saat berada dibandraa tapi saat keluar bandara juga tanggung jawab kami," tukasnya. (Adam Iyasa)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah