Suara.com - Sebanyak 52 orang mengalami gejala keracunan diduga usai mengkonsumsi makanan olahan tutut (keong sawah) di wilayah Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat warga dua desa yakni Desa Citamiang dan Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit membeli makanan tutut dari pedagang keliling pada Minggu (22/7/2018).
Kemudian, usai memakan jajanan tutut keliling itu, satu per satu warga mulai mengalami gejala keracunan seperti pusing, mual dan muntah pada Senin 23 Juli 2018. Sebagian dari mereka akhirnya dirawat ke rumah sakit dan klinik terdekat.
"18 orang dari Desa Sukamanis dan 34 orang dari Desa Citamiang yang diduga keracunan. 10 orang dirawat di RS Setukpa Polri, dua orang di RS Syamsudin, dua orang di RS Betha Medika dan satu orang di Klinik Insani," ujar Susatyo saat dikonfirmasi, Rabu (25/7/2018).
Dari puluhan orang itu, satu orang atas nama Muhammad Thamrin (18), warga Kampung Kebonkawun, RT 23 RW 03, Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit meninggal dunia pada Selasa 24 Juli 2018 kemarin. Ia diduga menjadi salah satu korban keracunan usai makan tutut.
"Satu orang di antaranya meninggal dunia dan dilakukan autopsi di RS Syamsudin Kota Sukabumi," katanya.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi serta mengamankan barang bukti sampel makanan tutut untuk diuji laboratorium guna mengetahui kandungan dalam makanan tersebut.
"Kasus ini masih penyelidikan dan mencari penjual makanan itu. Sampai saat ini belum ada lagi warga yang melapor mengalami gejala serupa. Tetapi kami sudah siagakan mobil patroli di desa itu," imbuh dia. (Rambiga)
Baca Juga: OCA Setuju Undian Ulang Cabor Sepakbola Tidak untuk Semua Tim
Berita Terkait
-
Kakek Padli Tewas Digigit Babi Hutan saat Bermain Bareng Cucu
-
Santap Hidangan Pesta Nikah, Puluhan Warga Jepara Keracunan
-
Hidup Setelah 1,5 Tahun Tenggelam di Laut? Nining Ternyata Bohong
-
1,5 Tahun Terombang-ambing di Laut, Nining Sering Bicara Sendiri
-
Polisi Periksa Saksi Kasus Nining, Hidup Usai 1,5 Tahun Tenggelam
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global