Suara.com - Sejatinya, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Anak si miskin, pencuri, perampok, atau bramacorah, semuanya berhak atas pendidikan. Pun anak-anak teroris, meski mereka harus disekolahkan di tempat khusus dan rahasia.
Kotak pensil yang diatur rapi di atas meja sekolahnya, seorang gadis berusia delapan tahun tampak berhati-hati memulas gambar binatang.
Sesekali ia tersenyum dan mengobrol dengan teman-teman sekelasnya saat menggambar. Parasnya semringah, tak tergurat sedikit pun impiannya untuk menjadi pembom bunuh diri suatu hari nanti, seperti sang ayah dan bunda.
Dua bulan sebelumnya, gadis cilik itu didudukkan oleh sang bunda dan ayah di sepeda motor mereka, yang mencoba menerobos masuk Markas Polrestabes Surabaya untuk meledakkan diri.
Ayah dan bundanya tewas. Sementara gadis cilik itu selamat. Kekinian, Ayu—bukan nama sebenarnya—disekolahkan oleh negara di kelas khusus anak-anak teroris yang dirahasiakan.
"[Ayu] bahagia sekarang. Dia anak yang pintar," kata sang guru, Sri Musfiah kepada jurnalis kantor berita Australia, ABC.
"Dia bergabung dalam banyak kegiatan. Dia punya banyak teman, dan dia menyapa staf kami setiap kali dia melihat mereka."
Itu adalah perubahan dramatis dari ketika Ayu kali pertama tiba di sekolah rahasia tersebut. Awal bersekolah, Ayu menerima pelajaran meski lengannya masih patah akibat aksi bom bunuh diri orangtuanya.
Ayu sendiri menuturkan, ayah maupun bundanya tak pernah memberitahukan bahwa mereka akan melakukan aksi bom bunuh diri.
Baca Juga: Kencan, Wanita Ini Jatuh dari Tebing Lalu Ditinggal Kekasihnya!
Saat diajak orangtuanya mengendari sepeda motor pada hari nahas tersebut, Ayu hanya diberi tahu bahwa mereka akan pergi untuk mengantarkan beras.
Ayu belum mengerti kala itu, bahwa orang tuanya ingin dirinya juga menjadi pelaku bom bunuh diri. Bahkan, seusai kejadian itu, Ayu sempat berpikir ayahnya lah yang menyelamatkannya dari ledakan tersebut.
"Ketika itu terjadi, dia merasa bahwa dia didorong oleh ayahnya. Itu sebabnya dia terlempar dari sepeda," kata Sri.
Sekolah Rahasia
Ayu adalah satu dari 11 anak yang menjalani deradikalisasi di sekolah rahasia tersebut. Salah satu teman sekelasnya, seorang bocah tujuh tahun, kehilangan ayahnya dalam baku tembak dengan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
Tiga siswa lainnya menjadi yatim piatu, ketika sebuah bom yang dirancang sang ayah secara tidak sengaja diledakkan di apartemen mereka di Surabaya. Insiden itu terjadi pada pada hari yang sama saat Ayu diajak orangtua mengebom markas polrestabes setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Terkini
-
Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
-
Penipuan Digital Makin Marak, Pakar Siber Beberkan Ciri Pelaku dan Cara Aman Hindarinya
-
BGN Tegaskan Pentingnya Ompreng Stainless Steel 304 Asli di Program MBG Setelah Kasus Pemalsuan
-
Skandal Tiada Akhir: Abdul Wahid Tambah Daftar Panjang Gubernur Riau Tersandung Korupsi
-
Benarkah Klaim Budi Arie Diajak Prabowo Gabung Gerindra? Ini Fakta Sebenarnya
-
Pidato Puan Buka Masa Sidang: DPR Kawal Uang Rakyat Kembali untuk Rakyat
-
Bungkam Kena OTT, Begini Gaya Santuy Gubernur Riau saat Digelandang ke Gedung KPK
-
Armada Langit RI Makin Gahar! Pesawat Raksasa Canggih Kedua Pesanan Prabowo Tiba Februari 2026
-
Penumpang Dibuang Ojol Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
-
Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum