Suara.com - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menjelaskan, masih ada pengendara mobil yang nekat menggunakan plat nomor palsu saat polisi melakukan penindakan tilang terkait kebijakan ganjil genap yang baru diberlakukan, Rabu (1/8/2018) hari ini.
Menurutnya, alasan kebanyakan pengemudi nekat menggunakan plat nomor ganda untuk mengelabui petugas di lapangan.
"Pas kita cek STKN ada. Cuma dia ada plat nomor lain. Cuma bukan berarti mobilnya gak benar. Mobil data benar ada. Cuma dia buat kelabui petugas aja," kata Yusuf saat ditemui di area Wisma Atlet Asian Games, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Namun, Yusuf enggan menerangkan teknik polisi bisa mengendus pelanggar mobil meski pelat nomor palsu itu nyaris persis tampak seperti asli. Alasan Yusuf tak mau membocorkan teknik polisi, karena khawatir pengemudi lainnya mencari cara lain untuk bisa lolos kawasan ganjil-genap.
"Nggak perlu disampaikan disini. Itu kan teknis tidak perlu juga. Kalau kita sampaikan di media nanti pelaku gunakan cara lain. Repot lagi kita," katanya.
Yusuf juga belum bisa menghitung total pengemudi mobil yang melanggar di hari pertama perluasan sistem ganjil-genap. Pasalnya, jumlah pelanggar baru akan dihitung saat polisi melakukan evaluasi perluasan ganjil-genap selama satu minggu.
"Belum, baru dilaksanakan tadi. Itu kan masih sampai malam nanti. Evaluasi biasa kita laksanakan tuga haru paling cepat paling lama seminggu," kata dia.
Namun demikian, Yusuf memprediksi jumlah pelanggar lebih banyak dikenakan tilang satu minggu saat penindakan ganjil-genap sudah diberlakukan.
"Membandingkan Minggu pertama dan minggu, kedua satu pertandingan. Biasanya Minggu pertama banyak melanggar, Minggu kedua dan ketiga berkurang. Seperti saat sosialisasi, kita buat teguran pada Minggu pertama banyak kita, setelah minggu terakhir berkurang jauh," katanya.
Baca Juga: Pengendara Mobil Kedapatan Pasang Pelat Palsu Saat Ganjil Genap
Sebelumnya, seorang pengendara mobil jenis Honda Jazz kedapatan mengelabui polisi dengan memasang pelat nomor palsu demi menghindari sistem perluasan ganjil genap di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, pagi tadi. Pengendara mobil bernama Wanda itu terpaksa ditilang petugas karena mobil yang dikendarai terpasang berpelat genap B 2374 SBN, padahal hari ini adalah tanggal ganjil.
Aksi penggunaan pelat nomor palsu yang dilakukan pengendara mobil itu pun diunggah ke laman Twitter resmi TMC Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro pada Rabu pagi pukul 07.47 WIB.
Berita Terkait
-
Pengendara Mobil Kedapatan Pasang Pelat Palsu Saat Ganjil Genap
-
600 Polisi Dikerahkan Amankan Penindakan Ganjil-Genap
-
Penindakan Ganjil Genap Berlaku Hari Ini, Ini Jalur Alternatifnya
-
Perluasan Ganjil Genap Berlaku Besok, Anies: Pelanggar Ditindak
-
Rabu Besok Polisi Mulai Tilang Pelanggar Perluasan Ganjil-Genap
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak
-
Respons Gus Yahya Usai Beredar SE Pencopotan dari Ketum PBNU: Dokumen Ilegal Beredar Lewat WA!
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
PBNU Memanas! Waketum Amin Said: Islah Satu-satunya Jalan, Tak Ada Forum Bisa Copot Gus Yahya
-
Usut Kasus Bupati Ponorogo, KPK Geledah Kantor Swasta di Surabaya