Suara.com - Mabes Polri tak menggubris pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang menyebut polisi tak berniat menuntaskan kasus penyerangan air keras terhadap wajahnya. Polisi tegaskan tengah menyelidiki kasus itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal menegaskan Polri tak berhenti dalam mengusut kasus tersebut.
"Siapa yang ngomong, polisi tidak punya niat? Silahkan saja men-judge begitu. Kami sudah melakukan proses upaya pengungkapan kasus itu sangat luar biasa," kata Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (2/8/2018).
Iqbal menyampaikan hingga kini, penyidik terus meminta sejumlah keterangan saksi dan barang bukti yang mengarah kepada pelaku. Adapun beberapa rekaman CCTV di sejumlah lokasi penyiraman air keras sudah dicek.
Selain itu, penyidik sudah membuat beberapa sketsa penyerang air keras terhadap wajah Novel. Namun, hingga kini pun belum dapat mengungkap dalang maupun motif di kasus Novel.
"Kami terus sampaikan, ya Novel silakan datang ke penyidik, welcome kalau ada bukti-bukti yang kuat," ujar Iqbal
Iqbal menambahkan penyidik telah meminta beberapa kali untuk Novel mendatangi Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Namun, Novel memang harus menjalani perawatan intensif ke Rumah Sakit di Singapura, untuk menyembuhkan luka bakar di muka dan mata kiri. Sehingga, waktu itu penyidik yang mendatangi Novel.
Untuk saat ini, Novel sudah kembali bekerja di KPK setelah hampir satu tahun menjalani perawatan di Singapura. Menurut Iqbal, penyidik dalam waktu dekat akan mendatangi Novel untul meminta keterangan lebih lanjut dalam kasusnya.
"Ya, tunggu saja. Penyidik mungkin akan hadir di situ. Kami menghargai saudara Novel karena kondisinya kami nggak memanggil," tutup Iqbal
Baca Juga: KPK Tanggapi Cuitan Jokowi Soal Kasus Novel Baswedan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, kasus Novel masuk dalam kasus yang sulit diungkap. Pasalnya, polanya yang masuk dalam kategori 'hit and run' membuat polisi sulit menyidiknya.
Pola 'hit and run' adalah serangan yang terjadi seketika dan pelakunya langsung menghilang.
Novel Baswedan disiram dengan air keras oleh dua orang tak dikenal pada tanggal 11 April 2017. Akibatnya, kedua mata Novel harus menjalani perawatan, dan baru kembali bekerja sebagai penyidik KPK pada 27 Juli 2018.
Berita Terkait
-
Mabes Polri Ancam Pecat 2 Polisi yang Peras Pedagang di Bekasi
-
Diperiksa KPK, Mensos Idrus Ditanya soal Rapat Proyek PLTU Riau
-
Korupsi PLTU Riau-1, CCTV Rumah Sofyan Basir Ungkap Ada Pertemuan
-
Walhi Tuding Pemerintah Terkait di Korupsi PLTU Riau-1 Riau
-
Banyak Izin Lingkungan Diberikan Jelang Pemilu, Walhi Lapor KPK
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak