Suara.com - Pentingnya fungsi kedutaan sebuah negara adalah sebagai wakil pemerintahan yang berdaulat di luar negeri. Termasuk di dalamnya adalah perlindungan terhadap warga negara sendiri, serta membawakan citra bangsa kepada para calon wisatawan dari negara bersangkutan.
Salah satu program Pemerintah Republik Indonesia bagi pihak kedutaan RI adalah memberikan perlindungan kepada WNI serta mendorong arus masuk wisatawan melalui pelayanan visa kepada WNA secara efektif, cepat, aman dan transparan.
Untuk memenuhi program ini, Layanan Konsuler KBRI London yang berbasis daring dan diluncurkan secara resmi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi pada Juli 2017.
Kabar baiknya, mulai pekan ini (03/08/2018) layanan online tadi telah berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2015 dari British Assessment Bureau, Inggris.
Pernyerahan sertifikat disampaikan secara resmi oleh Mark Nutburn dari British Assessment Bureau UK kepada Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Irlandia, Rizal Sukma di KBRI London. Demikian dilansir dari Minister Counselor KBRI London, Thomas Siregar.
Rizal Sukma menyambut sertifikasi ini dan menyatakan bahwa ISO 9001:2015 mendorong KBRI London untuk terus berbenah diri dan membangun sistem manajemen mutu bertaraf internasional.
Sedangkan Mark Nutburn menyatakan bahwa proses sertifikasi ISO 9001:2015 untuk layanan daring konsuler KBRI London cukup cepat dilakukan, dibandingkan dengan proses sertifikasi pada entitas bisnis lainnya.
Sebagai catatan, layanan online E-Consuler KBRI London terdiri dari 18 aplikasi layanan online yang terintegrasi ke dalam E-Consular KBRI London. Sejak diluncurkan, sampai 1 Agustus 2018, terdapat 19.746 aplikasi pada E-Consular KBRI London.
Lebih detail, dari seluruh aplikasi tadi, sebanyak 2.218 aplikasi menggunakan sistem "appointment", dengan perincian permohonan WNI untuk mengajukan aplikasi Paspor RI dan berbagai surat keterangan sebanyak 960 aplikasi, dan permohonan "appointment" oleh WNA untuk menyampaikan aplikasi visa sebanyak 2.218 berkas. Sisanya berupa pengajuan aplikasi melalui "walk-in service" atau dikirim melalui pos.
Baca Juga: Dimaki-maki Suporter Sendiri, Pelatih PSMS Geram
Dengan penggunaan aplikasi online ini, telepon yang masuk ke layanan konsuler untuk menanyakan status aplikasi yang diajukan WNI maupun WNA menurun drastis.Dan di sisi lain, berhasil meningkatkan Google business review index dari angka 2,8 menjadi 4,8 dari skala 5. Antara
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Al Khoziny, Tim SAR Beralih ke Alat Berat
-
Revisi UU BUMN, KPK Tegaskan: Direksi dan Dewan Pengawas Wajib Lapor LHKPN
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Cek Daftar Lengkap Kereta Jarak Jauh yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Selama HUT ke-80 TNI
-
Santai, Menkum Tak Masalah SK PPP Kubu Mardiono Digugat Kubu Supratmanto, Mengapa?
-
Jenderal Bintang 2 Pengawal Pasukan Perdamaian, Ini Sosok Mayjen TNI Taufik Budi Santoso
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
-
Khawatir Kekuatan Disalahgunakan? Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa dan Rakyat!
-
Dana Hibah Jatim Jadi Bancakan Berjemaah, Proyek Rakyat Cuma Kebagian Ampas
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara