Suara.com - Usai penggeledahan di rumah terduga teroris Angga Irawan (35), di RT 6 RW 5 Kelurahan Manyaran Kota Semarang, Sabtu (4/8/2018), ditemukan fakta cukup mencengangkan.
Tim Inafis dan Kepolisian Polrestabes Semarang menemukan bekas congkelan pada mata burung garuda yang ada di kursi ukir tamu di rumah terduga teroris.
"Ya usai pengeledahan, polisi menunjukan ke saya foto kursi tamu motif ukir garuda. Tapi matanya di rusak dengan dicongkel," kata Ahmad Nurhadi, Ketua RT 6 RW 5 Kelurahan Manyaran, Minggu (5/8/2018).
Ahmad menyatakan, keseharian Angga memang berbeda dengan warga lainnya. Selain jarang sosialisasi, Angga juga tak pernah salat di masjid komplek.
"Kalau dia Islam, itu masjid pas berada di samping rumahnya, tapi tak pernah jemaah di sana. Sepertinya dia punya kelompok jemaah sendiri," kata Ahmad.
Suatu ketika Ahmad pernah mengetahui watak keras Angga yang diduga memiliki prinsip syariah radikal. Kala itu ada warga bersih-bersih lingkungan, dan membakar sampah. Angga marah dan melempar batu ke pembakar sampah.
"Itu tetangganya sendiri, dilempar pakai batu, sempat ramai (ribut), dia juga meneriaki kafir. Saya damaikan. Ya mungkin asapnya menggangu, tapi caranya kan tidak seperti itu," ujar Ahmad.
Perilaku keras Angga juga dijumpai saat ada perintah warga untuk memasang bendera Merah Putih di rumah masing-masing, terutama momen 17 Agustus dan hari besar lainnya.
"Dia menolak tak mau pasang bendera, itu bendera dan umbul-umbul Merah Putih 17an saja yang pasang tetangganya," tukas Ahmad.
Sampai saat ini, keberadaan Angga belum dikatahui apakah dibawa oleh Densus 88 di Mabes Polri atau di Polda Jateng.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Agus Triatmaja sampai saat ini belum menjawab pesan singkat dari wartawan terkait keberadaan Angga Irawan.
Angga Irawan (35) terduga teroris, diciduk Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Sabtu (4/8/2018) pukul 09.00 WIB, di tengah jalan. Lalu sore harinya pukul 15.30 WIB dilakukan penggeledahan di rumahnya yang beralamat di RT 6 RW 5 Kelurahan Manyaran Kota Semarang.
Dalam penggeledahan itu, dibawa barang bukti berupa tiga buku jihad dan satu handphone lawas milik terduga teroris. (Adam Iyasa)
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?