Suara.com - Ketua RT 6 RW 5 Kelurahan Manyaran Kota Semarang, Ahmad Nurhadi membenarkan salah satu warganya bernama Angga Irawan (35) diciduk Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebagai terduga teroris, Sabtu (4/8/2018).
"Iya benar, ditangkap di tengah jalan oleh Densus pada pukul 09.00 WIB, Sabtu kemarin, dan sore harinya pukul 15.30 WIB menggeledah rumahnya," kata Ahmad Nurhadi, saat ditemui di rumahnya, Minggu (5/8/2018).
Dalam penggeledahan di rumah tersangka yang digunakan sebagai usaha praktik bekam, kata Ahmad, dilakukan oleh pihak kepolisian reserse dan tim Inafis berpakaian preman dari Polrestabes Semarang.
Sempat terjadi penolakan dalam penggeledahan oleh istri Angga dan terjadi negosiasi. Nur Khasanah, istri terduga teroris Angga sebelumnya belum mendapat kabar akan penangkapan suaminya.
"Setengah empat langsung ke tempatnya, pak polisi gak berani ketok pintu, saya yang ketok, polisi menunjukan surat, bahwa mau ambil sesuatu. Istrinya keberatan," katanya.
Sebagai Ketua RT, Ahmadi menjelaskan jika Angga sedang diperiksa oleh kepolisan, dan akan dilakukan penggeledahan barang bukti di rumah.
"Akhirnya polisi diperbolehkan, ada sekitar satu jam di dalam rumah, pertama ambil sebuah handphone lawas, lalu ke ruangan lainnya dibawa tiga buku tentang jihad, semua dibawa pakai kresek," paparnya.
Usai pengeledahan, Nur Khasanah juga tak mau menandatangani bukti yang dibawa Polisi.
"Saya tegaskan jika tak mau tandatangan, maka saya sendiri sebagai kuasa wilayah akan tanda tangan dan itu sah, akhirnya dia mau tandatangani," ujarnya.
Baca Juga: 260 Terduga Teroris Ditangkap, Kapolri: 170 Jadi Tersangka
Diwartakan sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Condro Kirono, membenarkan operasi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 itu.
"Iya betul, di Tegal ditangkap dua terduga teroris, di Semarang satu terduga teroris," kata Condro Kirono.
Dua terduga teroris yang ditangkap di Tegal, kata dia, merupakan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAD). Meski demikian ia tak membeberkan lebih jauh mengenai kemungkinan keterlibatan para terduga teroris yang ditangkap itu dengaan kasus tertentu. (Adam Iyasa)
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik