Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bercerita, beberapa rekan dan keluarga dari rekannya terdampar di beberapa tempat wisata di Lombok akibat gempa yang melanda wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya, Minggu (5/8/2018) kemarin.
"Ada beberapa teman saya terisolasi atau stranded di beberapa tempat wisata di sana (Lombok). Dan ada teman saya mengabari dari Singapura dari Malaysia bahwa keluarganya ada di Gili Trawangan," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Mendengar kabar tersebut, Sandiaga langsung menghubungi Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Mazdi serta Gubernur NTB terpilih Zulkieflimansyah melalui sambungan telepon. Sandi ingin mencari tahu kondisi terakhir pasca gempa. Sebab, kata Sandiaga, sulitnya jaringan komunikasi di beberapa daerah akibat gempa tersebut.
"Dan saya sudah menghubungi Pak Gubernur NTB dan juga Pak Gubernur terpilih Pak Zul (Zulkieflimansyah) untuk membantu. Karena jaringan telepon di beberapa daerah juga tidak berfungsi," kata Sandi.
Terkait gempa Lombok itu, Pemprov DKI berencana memberikan bantuan untuk para korban.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7 skala richter mengguncang Lombok dan sekitarnya.
Sebanyak 91 korban meninggal dunia akibat gempa bumi Lombok yang berkekuatan 7 skala richter. Selain korban meninggal dunia tercatat 209 orang mengalami luka-luka, ribuan rumah rusak dan ribuan warga mengungsi
Dari 91 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 72 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, Lombok Timur 2 orang dan Bali 2 orang.
Berita Terkait
-
Kapolri Kirim 460 Pasukan Bantu Korban Gempa Lombok Sampai Pulih
-
Gempa Lombok, Kemenpar: Pariwisata di Lombok dan Bali Kondusif
-
Wiranto Rapat di Lokasi Gempa Lombok dengan TGB, Ini Hasilnya
-
Sandiaga: DKI Siap Bantu Korban Gempa Lombok
-
Gempa Lombok, 21 Ton Logistik Bantuan Dikirim dengan Kargo Khusus
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat