Suara.com - Sejak pagi, anak-anak SDN Rapamanu di Kabupaten Sumba Timur sudah berkumpul di lapangan sekolah. Mereka hendak mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73.
Jumlah mereka tidak banyak, hanya sekitar 70 siswa.
Rata-rata siswa berasal dari Desa Mbatakapidu, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur dan memerlukan waktu mulai dari 15 sampai satu jam berjalan kaki untuk sampai ke sekolah.
Sekolah Dasar Negeri Rapamanu sendiri berada di atas bukit Rapamanu, yang kira-kira berada di ketinggian 900 MDPL dan menjadi salah satu sekolah paling tinggi di Kabupaten Sumba Timur.
Ketika upacara dimulai, waktu sudah menunjukkan pukul 08.08 WITA. Matahari mulai naik dan perlahan hari menjadi terik.
Tapi panas tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk mengikuti jalannya upacara. Hal itu ditunjukkan dengan sikap hikmat saat bendera Merah Putih mulai dikerek naik dan lagu kebangsaan, Indonesia Raya mulai riuh terdengar.
Bagi mereka, upacara bendera tahun ini terasa spesial. Ada rombongan relawan dari Komunitas Seribu Guru dan karyawan KFC Indonesia yang ikut serta kegiatan upacara bendera.
Mereka datang untuk membawa bantuan berupa alat tulis serta ikut dalam proses belajar mengajar di kelas.
"Kami sangat berterima kasih saudara-saudara dari Seribu Guru dan KFC bisa memberikan bantuan dan support kepada kami semua. Kami harapkan ke depan banyak yang bisa melihat kondisi kami seperti apa. Apa saja yang bisa bantu kami, kami terima," kata Kepala Sekolah SDN Rapamanu, Adriana Maraledu saat ditemui sesaat setelah upcara bendera, Jumat, (17/8/2018).
Baca Juga: Google Doodle Ikutan Lomba Balap Karung di HUT RI 2018
Kondisi SDN Rapamanu sebenarnya cukup beruntung. Meski hanya memiliki empat kelas, tapi bangunan dibuat permanen dan memiliki sarana tambahan seperti dapur, toilet dan perpustakaan.
Tapi sama seperti daerah lain di Pulau Sumba, siswa-siswi di sana masih tak biasa mengonsumsi sarapan sehat bergizi.
Kombinasi antara jalan kaki ke sekolah yang jauh serta tak rajin sarapan, Adriana akui cukup berpengaruh pada kondisi anak-anak yang kurang fit ketika proses belajar mengajar berlangsung.
"Kita masuk pukul delapan pagi, mereka mungkin jalan kaki ke sekolah mulai pukul enam. Jadi mereka ada waktu satu jam untuk siap-siap mulai belajar," katanya.
Untuk itu setiap Sabtu, Adriana membebaskan murid-muridnya untuk berkreasi seperti menari, menyanyi atau mengikuti kegiatan pramuka agar tak melulu dijejali mata pelajaran sekolah.
Bahkan mulai minggu depan, SDN Rapamanu mulai memberikan sarapan sehat gratis seperti bubur kacang hijau, telur dan susu berkat bantuan dari Komunitas Seribu Guru dan KFC Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!
-
Banser Bantu Bersihkan Gereja HKBP Sibolga yang Terdampak Banjir
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X: Publik Berhak Kecewa, Tim Kembali ke Pola Lama
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu