Suara.com - Koordinator aksi demo, Rahmat Hirman, yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) urung melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor INASGOC, Senayan, Jakarta. Sebelumnya, dirinya bersama FUIB direncanakan melakukan aksi menuntut INASGOC untuk tidak mengikutsertakan Myanmar sebagai peserta Asian Games 2018 di Indonesia.
Berdasarkan pengakuan Rahmat kepada Suara.com, dirinya dihadang dan dipukuli oleh tiga orang tak dikenal pada Sabtu (18/8/2018) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Lokasi kejadian menurut pengakuannya terjadi di persimpangan RSCM, Jakarta Pusat saat dirinya ingin melintas ke daerah Menteng, Jakarta Pusat.
"Sabtu dini hari pukul 02.00 WIB saya dihadang dan dipukuli oleh tiga orang tak dikenal. Untuk sementara aksi ditunda karena saya cidera parah," kata Rahmat saat dihubungi Suara.com, Sabtu (18/8/2018).
Sebelumnya, massa yang tergabung dalam FUBI berencana malakukan demonstrasi menuntut INASGOC dan penyelenggara Asian Games untuk tidak mengikut sertakan Myanmar ke dalam perhelatan akbar tersebut. FUIB menilai, Myanmar sebagai negara teroris karena telah melakukan kejahatan manusia dengan membunuh umat mulsim Rohingya.
"Kami meminta kepada pihak INASGOC maupun penyelenggara Asian Games agar tidak mengikut sertakan Myanmar sebagai peserta Asian Games 2018," ujar Rahmat saat sebelumnya dihubungi Suara.com pada Jumat, (17/8/2018) malam.
Selain itu, lebih lanjut Rahmat mengatakan, sebagai penganut umat muslim terbesar, Indonesia harus menolak delegasi Myanmar tersebut.
"Selama ini kita mengetahui bahwa Myanmar merupakan negara yang sering melakukan genosida terhadap muslim Rohingya. Sementara kita di Indonesia merupakan penganut muslim terbesar. Sehingga kami harus menolak adanya delegasi Myanmar yang ikut dalam ajang Asian Games. Kami sangat menolak itu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Muncul Wacana Demonstrasi Alumni 212, PDIP Santai
-
Curi Kabel di Mal Milik Wapres JK, Imigran Myanmar Nangis
-
Buntut Kontroversi Komjen Irawan, Jokowi Diminta Copot Mendagri
-
Puisinya Dituding Menista Islam, Gus Mus: Nanti Dia Kena Batunya
-
Ganjar Polisikan Pentolan FUIB karena Menuduhnya Menistakan Agama
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India