Suara.com - Buntut pembacaan puisi yang dibacakan cagub Jateng Ganjar Pranowo, di salah satu acara talk show stasiun televisi swasta nasional pada Maret lalu, dan dituding menghina Azan, dilaporkan oleh Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) ke Bareskrim Mabes Polri.
Melalui siaran persnya, Senin (9/4/2018), Ketua Umum FUIB Rahmat Himran menyatakan jika puisi tersebut sangat menyinggung umat Islam dimana terdapat kalimat yang mengandung unsur SARA dan penistaan agama.
Penggalan puisi karya budayawan sekaligus ulama kondang Mustofa Bisri (Gus Mus), yakni 'Kau ini bagaimana Kau Bilang Tuhan Sangat dekat, Kau Sendiri yang memanggil manggilnya dengan pengeras suara setiap saat', mengandung unsur SARA. Selasa (10/4/2018) besok, Ganjar akan dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri, sekitar pukul 13.00 WIB.
Lewat pesan berantai, FUIB mengundang semua media massa baik cetak, elektronik, maupun media online untuk bisa meliput proses pelaporan itu.
Di lain sisi, Tim Kuasa Hukum paslon Ganjar Pranowo - Taj Yasin justru lebih dulu melaporkan Ketua Umum FUIB Rahmat Himran, ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Senin (9/3/2018). Dia melaporkan adanya fakta hukum mengandung serangan berunsur SARA yang menyerang Calon Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Heri menjelaskan pelapor (Ketua Umum FUIB) yang menyebutkan bahwa Puisi tersebut sangat menyinggung umat Islam di mana terdapat kalimat yang mengandung unsur SARA dan Penistaan Agama.
"Pak Ganjar diawal pembacaan puisi sudah menyebutkan bahwa Puisi itu judulnya 'Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana', adalah karya dari Kyai Mustofa Bisri, utuh tanpa ada perubahan satu kata pun," katanya.
Dia menerangkan jika puisi itu adalah karya cipta dari Kyai Mustofa Bisri, yang diciptakan di tahun 1987. Intelectual Property Right (Hak Kekayaan Intelektual) atas karya puisi tersebut ada pada Gus Mus yang mencipta puisi.
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta menjelaskan makna tersirat dan tersurat secara sepenuhnya yang dapat memahami adalah sang pencipta puisi tersebut bukan siapapun juga, termasuk juga Pelapor (Ketua Umum FUIB).
Baca Juga: Besok, Ormas Geruduk Bareskrim Demo Penistaan Agama Sukmawati
Fakta hukum yang ia laporkan pertama, tentang penyebaran dan pemviralan tentang undangan peliputan yang dikeluarkan oleh Rahmat Himran, Ketua Umum Forum Umat Islam Bersatu (FUIB).
"Yang pada intinya bermaksud FUIB melaporkan Ganjar Pranowo ke Bareskrim Polri, terkait pembacaan Puisi yang dilakukan dalam acara Talk Show kandidat Jawa Tengah yang di Kompas TV dalam Program Rosi," katanya di Kantor Ditreskrimsus Polda Jateng.
Heri menambahkan perbuatan itu dapat dikategorikan diduga melanggar Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Isinya, setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pernyataan Himran yang ia sebar melalui pesan berantai, menurut Heri merupakan suatu berita atau informasi yang bohong serta mengandung ujaran kebencian dan ajakan yang mengandung unsur SARA yang dapat menimbulkan permusuhan.
"Ajakan ini berpotensi merusak iklim pilkada Jateng yang damai dan tenteram. Kita melapor agar ada tindakan dari kepolisian menindak pelaku pemecah belah bangsa," kata dia.
Berita Terkait
-
Bacakan Puisi Gus Mus, Ganjar Pranowo Dituding Rendahkan Azan
-
Abaikan Seruan Ketum MUI, Alumni 212 Tetap Laporkan Sukmawati
-
Massa Anti Puisi Sukmawati Gelar Demonstrasi di Bareskrim Polri
-
Dua Pelapor Sukmawati ke Polda Didampingi Anak Mantan Kapolda
-
Besok, Ormas Geruduk Bareskrim Demo Penistaan Agama Sukmawati
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra