Sabtu masih terang ketika warga Jakarta, daerah lain, hingga turis mancanegara sibuk mengantre di loket-loket penukaran tiket elektronik untuk mengikuti seremoni pembukaan Asian Games 2018, malamnya.
Darmawan juga berada di kompleks stadion hasil bantuan para komunis Uni Soviet untuk Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Games IV tahun 1962 tersebut.
Berbeda dengan warga yang mengantre, Darmawan sibuk mengangkut plastik sampah besar ke mobil operasional.
Darmawan adalah petugas Satuan Pelaksana Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Selatan khusus wilayah Kebayoran Baru.
Namun, sejak sebulan lalu, ia ditugaskan atasan untuk menjadi relawan khusus kebersihan di lingkungan sekitar Stadion GBK.
"Dua minggu, mungkin lebih ya, saya ditugaskan untuk menjaga kebersihan di sekitaran GBK dengan status relawan," kata Darmawan saat bertugas di Jalan Pintu Satu Senayan.
Ia mengakui bersemangat sekaligus bangga, karena ditugaskan sang atasan untuk menjadi relawan kebersihan di arena Asian Games 2018.
Bagi orang kecil seperti Darmawan, mendapat tugas mengangkut sampah pada ajang olahraga tertinggi se-Asia itu adalah sejarah yang bisa ia ceritakan secara bangga kepada siapa pun.
Darmawan mengakui malu kalau melihat banyak sampah di kawasan GBK. Bukan sampah alami seperti dedaunan, melainkan plastik minuman, makanan, dan lainnya yang dibuang sembarangan oleh pengunjung.
Baca Juga: Mulai September, Kendaraan Militer Beralih Pakai Bensin Biodiesel
"Kita merasa malu lah, apalagi ini yang datang banyak dari mancanegara. Sebagai tuan rumah kan malu kalau kotor. Paling sering saya temui sampah bekas kotak makanan dan botol bekas minuman. Itu buruan saya yang utama," ujarnya.
"Mbak lihat sendiri deh tuh bekas botol minum digeletakin gitu aja. Belum lagi kotak-kotak makan yang bekas nasi boks itu juga banyak banget," tuturnya, sembari menunjuk ke salah satu sampah yang berada di trotoar.
Darmawan mengakui, ada pula boks bekas makanan yang berserakan dibuang oleh relawan lain.
Tapi dirinya tak melakukan hal yang sama. Sebab, ia sendiri tak pernah mendapat jatah makan saat bekerja sebagai relawan di sana.
"Ya, itu bekas, mungkin dari relawan-relawan lain, atau petugas kepolisian yang dikasih jatah makan. Untuk makan saya hari ini belum tahu. Ya, saya sih mencoba loyal (setia) saja, karena dari kemarin tidak ada (pemberian) apa-apa. Mungkin kalau aparat dikasih ya. Dari instansi saya tuntutannya cuma bagaimana lingkungan GBK itu steril dari sampah," jelasnya.
Bekerja tanpa jatah makan tak melunturkan kebanggaan Darmawan sebagai personel yang menyukseskan Asian Games 2018.
Tag
Berita Terkait
-
Lindswell Dapat Emas, Jokowi: Saya Senang, Senang, dan Senang
-
Tiket Laga Timnas Indonesia U-23 Harga Rp 75 Ribu Ludes Terjual
-
Lawan Hong Kong, Rezaldi Meminta Dukungan Penuh Suporter
-
Pedagang Baju Timnas di Stadion Patriot Untung Rp 800 Ribu Sehari
-
Greysia / Apriyani Gandakan Keunggulan Indonesia atas Korsel
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia