Suara.com - Dalam kesempatan bertemu dengan Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Jeremy Hunt, Menteri Luar Negeri Kerajaan Inggris mengungkapkan bahwa Vladimir Putin, Presiden Rusia telah membuat dunia menjadi kawasan yang semakin berbahaya.
Oleh karena itu, Britania Raya meminta Uni Eropa (EU) agar lebih menekan pihak pemerintahan Kremlin untuk urusan kepatuhan terhadap hukum internasional. Demikian imbauan Jeremy Hunt di Washington D.C, Amerika Serikat seperti dilansir Reuters.
"Britania Raya mendesak para rekan di EU dan para sekutu agar memberikan tekanan berupa sanksi yang komprehensif bagi Rusia," demikian papar Jeremy Hunt yang mulai menjabat sejak bulan lalu, dan dalam kesempatan ini juga berpidato di depan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Britania Raya secara resmi telah meninggalkan Uni Eropa mulai Maret 2018, dan sebelumnya masih terikat dengan Uni Eropa dalam urusan mekanisme menjatuhkan sanksi. Kesepakatan terbaru Uni Eropa saat ini adalah memperpanjang sanksi terhadap Rusia terkait aneksasi Krimea dari Ukraina.
Sebagai anggota Uni Eropa, Polandia serta negara-negara Baltik mendukung kebijakan keras EU terhadap Rusia itu. Sementara Austria, Italia, dan Yunani, memilih langkah yang lebih lunak.
Soal seruan Britania Raya terhadap EU yang dikemukakan di Amerika Serikat ini sendiri, pihak Uni Eropa menyebutkan belum menerimanya. Kejadian terbaru sebelumnya adalah sikap terbelah dari para anggota Uni Eropa tentang usul tambahan hukuman ekonomi atas insiden Salisbury. Hal ini terjadi setelah pemerintah Inggris, Uni Eropa dan Amerika Serikat menuding Rusia sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas serangan gas saraf terhadap seorang mantan agen Moskow di Inggris.
Kejadian tadi menjadi dasar bagi Washington D.C untuk menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Rusia dan menyatakan bakal terus menambah hukuman sampai Negara Beruang Merah bisa memberikan jaminan tidak bakal menggunakan senjata kimia.
Tindakan ini sempat mengguncang pasar finansial di Rusia yang menyebabkan biaya peminjaman dana menjadi semakin besar. Antara
Baca Juga: Intip Gaya Seleb Ibadah Haji, Nomor 1 Didoakan Dapat Hidayah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Viral Analisa Dosen IPB Soal Pendidikan Gibran, Benarkah Cuma Setara SD?
-
Ijazah Gibran Setara Kursus Persiapan Kuliah Bukan SMA? Gugatan Rp125 T Siap Bongkar Semuanya
-
Geger Rocky Gerung Ramal Duet Gibran-Jokowi di 2029: Sah Secara Undang-undang Dasar!
-
Rocky Gerung Sebut Gibran Anak Kecil, Walk Out dari Acara TV Usai Debat Skenario Jokowi Wapres 2029
-
Macet TB Simatupang Berkurang! Tol FatmawatiPondok Indah Tetap Gratis sampai Oktober
-
Rocky Gerung 'Sentil' Prabowo, Sebut Pengangkatan Qodari Blunder Besar: Sinyal Ingin Tiga Periode?
-
Manuver Eks Dirut Allo Bank Indra Utoyo Kandas, Bukti KPK Kantongi Bukti Koruptor Proyek Rp2,1 T?
-
Panglima Minta Maaf, HUT TNI ke-80 di Monas Bakal Bikin Macet? Ini Skenario Pengalihan Arusnya
-
Menyemut di Patung Kuda, Ini Sederet Tuntutan Ribuan Petani Bikin Kawasan Dekat Istana Lumpuh!
-
Kemenperin Dukung Transformasi Industri Kemasan Menuju Keberlanjutan