Suara.com - Partai Golkar ternyata meminta Idrus Marham mundur sebagai Menteri Sosial. Desakan itu dilakukan setelah Idrus Marham Diketahui terlibat dalam kasus dugaan suap PLTU Riau-1. Idrus jadi tersangka dalam kasus itu.
Politisi Partai Golkar Fadel Muhammad menjelaskan bahwa para senior Partai Golkar merasa prihatin dengan Idrus yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita yang minta. Kita bilang, kalau begitu jangan lagi ada tawar menawar tidak bagus buat partai. Sebenarnya kami sebagai senior di partai Golkar merasa prihatin dengan kasus yang menimpa saudara Idrus sehingga dia dikenai tersangka. Karena sudah tersangka, dia diminta mengundurkan diri," kata Fadel di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (24/8/2018).
Sebelum meminta Idrus untuk mengundurkan diri, Partai Golkar sudah melihat adanya indikasi Idrus akan ditetapkan sebagai tersangka sejak Idrus menjalani pemeriksaan di KPK.
"Sudah lihat, pas dia dipanggil 11 sampai 12 jam. Itu sudah tanda-tanda kita lihat itu. Kita bilang kepada dia, kalau sudah ada bukti dan sebagainya, buat apa lagi. Setelah dia diperiksa sampai 11 jam. Ya, buat apa lagi, sudah kedengarannya arahnya jadi tersangka," ujar Fadel.
Fadel mengungkapkan bahwa sikap tegas Partai Golkar yang meminta Idrus untuk mengundurkan diri dari kursi jabatannya sebagai Menteri Sosial itu merupakan bentuk dari upaya Partai Golkar menjaga nama baik partai menuju Pemilihan Presiden 2019.
"Keadaan kita tidak punya calon presiden ini kan, berat ke partai ya. Kita meski jaga untuk pemilihan selanjutnya. Bisa jebol Golkar," ungkapnya.
Untuk diketahui, Idrus Marham yang juga mantan Menteri Sosial mengaku dirinya berstatus tersangka kasus korupsi proyek pembangunan PLTU Riau-1. Idrus Marham sudah menerima pemberitahuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Idrus Marham mengatakan menerima surat itu, Kamis (23/8/2018) kemarin. Jumat (24/8/2018) hari ini dia pun mengajukan pengunduran diri.
Baca Juga: Jokowi: Idrus Marham Kesatria, Agus Langsung Dilantik untuk NTB
Selain itu Idrus Marham pun menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Golkar. Idrus sudah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
-
OTT KPK di Bekasi, Bupati Ade Kuswara dan Ayahnya Disebut Ikut Diamankan
-
Gurita Harta Rp79 M Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang yang Kena OTT KPK, dari 31 Tanah ke Mustang
-
SPPG Dibangun dengan Konsep One-Flow Direction dan Sistem Cold Chain Modern
-
Profil Ade Kuswara Kunang, Bupati Milenial Bekasi yang Karirnya Kini 'Disegel' KPK
-
Setiap Provinsi Akan Punya Dapur MBG, Kementerian PU Percepat Pembangunan SPPG
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita