Suara.com - AAP, balita berusia 2 tahun yang menjadi korban penganiayaan ayah tirinya Andrianus Sayow (27), ternyata belum meninggal dunia.
Kekinian, Jumat (24/8/2018), dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Sebelumnya, diberitakan bahwa APP telah meninggal dunia seusai mendapatkan perawatan intensif sejak Rabu (22/8/2018).
Staf Lembanga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Fauziah Subekti membenarkan bahwa AAP belum meninggal dunia.
Dirinya mengatakan, selang yang berada di tubuh AAP akan dicabut. Saat itulah terjadi kesalahan komunikasi antara RS yang memanggil pihak keluarga, yakni nenek korban.
Nenek korban yang tidak mengetahui inti pemanggilan itu, langsung menandatangani surat bahwa selang dan alat bantu pernafasan di tubuh APP akan dicabut.
"Nah, tafsiran keluarga, pencabutan selang itu tanda AAP sudah meninggal dunia. Setelah saya cek, ternyata tidak begitu,” terang Fauziah, Jumat malam.
Fauziah menambahkan, jantung APP masih berdenyut dan masih dalam perawatan intensif. Hingga kekinian, AAP masih berada ruang Picu RSUD Koja, Jakarta Utara.
Sebelumnya, kakek korban, Gatot (56) sempat mengabarkan kalau cucunya telah meninggal dunia. Dirinya menyebut nyawa AAP sudah tak tertolong. Sejumlah alat bantu medis seperti selang pernafasan dan infus telah di cabut.
"Nanti dulu ya mas, saya sedang lepas selang, yang bersangkutan sudah meninggal dunia," ucap Gatot di RSUD Koja, Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018) siang.
Baca Juga: Bikin Film Anak, Abimana Aryasatya Cuma Modal Nekat
Gatot tidak memedulikan ucapan Polisi yang menyatakan cucunya masih kritis. Menurutnya, kepastian meninggalnya bocah malang itu disaksikan langsung. Bahkan tim dokter dan LPAI telah menyatakan APP sudah tidak bernafas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra