Suara.com - Balita berinisial AAP di Jakarta Utara meninggal dunia setelah dianiaya ayah tirinya AS (27), karena kehadiran bocah berusia 2 tahun itu dianggap menganggu.
AAP dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter Rumah Sakit umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018). Sebelumnya, ia sempat dirawat ketika koma setelah dianiaya sang ayah pada Kamis (23/8).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Febriansyah mengatakan, AS seringkali memukuli AAP karena tak menyukai kehadiran bocah tersebut.
"Tersangka tidak mau ada AAP di rumahnya. Ibu korban juga ada di situ,” kata Febriansyah di Polres Metro Jakarta Utara, Jumat siang.
Febriansyah menyebut tindak kekerasan yang dilakukan tersangka bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada tahun 2017 tersangka pernah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara dengan kasus yang serupa.
Namun, laporan tersebut dicabut oleh ibu korban, Yanti, yang merupakan istri dari tersangka. Febriansyah menjelaskan, laporan tersebut dicabut lantaran tersangka dan ibu korban baru saja menikah dan huhungan rumah tangganya terbilang masih baru.
"Tersangka sebelumnya sudah pernah melakukan hal serupa dan pernah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara. Tapi pada saat itu, tahun 2017, istri tersangka mencabut laporannya dan mencabut kesaksiannya dikarenakan hubungan antara istri tersangka dan tersangka masih baru," jelasnya.
Tersangka dijerat dengan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 80 dengan ancaman hukuman 15 tahun.
Baca Juga: Alasan Golkar Rekomendasi Agus Gumiwang Jadi Mensos
Berita Terkait
-
Balita Dibunuh Ayah Tiri, Sering Dianiaya Sejak Belum Bisa Jalan
-
Sempat Kritis, Balita yang Disiksa Ayah Tiri di Koja Meninggal
-
Ayah Tiri Siksa Anaknya yang Masih Balita Hingga Kritis di Koja
-
Incar Muda Mudi, 2 Begal Cabul di Jakut Pilih Korban Secara Acak
-
Tawuran Pasar Rebo, Suporter Sepak Bola Menjarah Warung Kopi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama