Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menyelesaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Terdapat tiga provinsi yang belum menyelesaikan masalah DPT karena terkendala karena masalah geografis.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, ketiga provinsi itu adalah Papua, Papua Barat dan Maluku. Letak geografis dan jaringan internet menjadi salah satu faktor penyebabnya.
"Kendala teknis di daerah seperti wilayah geografis kemudian jaringan internet di beberapa daerah di Indonesia itu kan menjadi problem," kata Wahyu di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).
Kendati demikian, Wahyu menerangkan secara substansial KPU telah mendata siapa saja yang sudah memiliki hak pilih di Pemilu 2019. Hanya saja saat ini masih merampungkan aspek teknis yang ditargetkan selesai Selasa (28/8/2018) besok.
"Substansinya kita sudah dapat tetapi aspek teknisnya itu yang masih perlu kita rampungkan sampai dengan tanggal 28 Agustus besok," kata dia.
Selain itu KPU juga menargetan DPT di Pemilu 2019 akan seakurat mungkin. Hal itu sebagai upaya perbaikan dari Pemilu sebelumnya.
"Karena akurasi data pemilih itu mencerminkan pelayanan kita kepada pemilih untuk menggunakan hak pilihnya," imbuh Wahyu.
Berita Terkait
-
Menteri Yohana Ingatkan Perempuan Aktif di Pemilu 2019
-
Peduli Papua dan Lombok, Deloitte Indonesia Salurkan Rp 400 Juta
-
Taufik Tetap Dimasukan Jadi Bacaleg, Gerindra Tak Konsisten
-
Sidang Adjudikasi KPU DKI vs M Taufik, Perludem: Sesuai PKPU
-
Artis JP Remas Payudara Mahasiswi saat Tunggu Angkot di Jalanan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Dipolisikan Buntut Ucapan Soeharto Pembunuh Rakyat, Ribka PDIP Tak Gentar: Dihadapi Saja
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Australia di Hotel Tempat Menginap, Ini yang Dibahas
-
Angka Perkawinan Anak Turun Jadi 5,9 Persen, KemenPPPA Waspadai Perubahan ke Nikah Siri
-
Jadi Lingkaran Setan Kekerasan, Kenapa Pelanggaran HAM di Indonesia Selalu Terulang?
-
Tindak Setegas-tegasnya! Geram Gubernur Pramono Soal 3 Karyawan Transjakarta Dilecehkan
-
Panas di Senayan: Usulan BPIP Jadi Kementerian Ditolak Keras PDIP, Apa Masalahnya?
-
Ahmad Luthfi Komitmen Berikan Pemberdayaan Kepada Perempuan
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?