Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai, bebasnya Pollycarpus Budihari Priyanto terpidana pembunuh Munir, tak berarti kasusnya selesai.
Kepala Bidang Advokasi KontraS Puteri Kanesia mengatakan, akan terus menuntut pemerintah untuk menyelesaikan kasus itu. Parameternya adalah, dalang pembunuh Munir diadili.
”Untuk itu, KontraS telah mengirimkan surat untuk mendorong Presiden Joko Widodo mengeluarkan dokumen Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir (TPFKMM). Pekan lalu suratnya kami berikan ke Sekretaria Negara. Dokumen itu posisinya ada di istana,” kata Puteri di Kantor KontraS, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Puteri menuturkan, penyampaian dokumen TPFKMM kepada publik penting dilakukan untuk membuktikan komitmen dan keseriusan negara dalam penyelesaian kasus tersebut.
Sebelum masa jabatan Jokowi selesai, sang presiden diharapkan bisa mengungkap kasus pembunuhan Munir.
Untuk diketahui, Rabu (29/8), Pollycarpus Budihari Priyanto terpidana pembunuh aktivis HAM Mnuri mengakhiri masa pemenjaraannya.
Sebelumnya, Pollycarpus divonis 14 tahun penjara oleh pengadilan dan memdapatkan pembebasan bersyarat dari Kementerian Hukum dan HAM pada 28 November 2014.
Bebasnya Pollycarpus menuai kritik dari sejumlah aktivis HAM. Pasalnya, ia bebas setelah mendapat sejumlah remisi atau pemotongan jumlah hukuman.
Tak hanya itu, pembebasan Pollycarpus juga tidakmemberikan kesaksian untuk mengungkapkan dalang pembunuhan Munir.
Baca Juga: Soal Stuntman, Jokowi: Saya Disuruh Akrobat, Gak Lah Bro
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu
-
Bakal Jadi Partai atau Pindah ke PSI? Begini Rencana Projo
-
Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Ekonom Curiga Proyek Salah Sasaran dan Ada 'Permainan' Markup
-
Gak Kapok Masuk Penjara Gegara Korupsi, Eks Kades Nekat Dagang Sabu karena Alasan Nganggur
-
Prabowo Janji Hadir jika Ada Penggerebekan Pabrik Narkoba, Kapolri: Anggota Sangat Termotivasi!
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diendus KPK, Budi Arie: Ini Proyek Hijau, Bukan Cuma Cari Untung