Suara.com - Cinta kerap disebut sebagai bahasa universal, yang mampu menyatukan setiap orang tanpa batas. Setidaknya, diktum tersebut dibuktikan oleh Oktaviany Wulansari dan Bagus Tri Dea Putra. Kedua penyandang disabilitas tuna rungu wicara itu menikah.
Oktaviany (26) adalah Putri Tunarungu Indonesia tahun 2012. Sementara Bagus adalah lelaki berusia 24 tahun asal Bekasi, Jawa Barat.
Keduanya, seperti diberitakan Covesia—jaringan Suara.com, Jumat (31/8/2018), menggelar ijab kabul pernikahan di Masjid Al Fattah Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (24/8) pekan lalu.
Dalam proses ijab Kabul, keduanya didampingi seorang penerjemah bahasa isyarat Muhammad Biasafil Setyanugraha.
“Prosesi Ijab Kabul berlangsung lancar, dan keduanya kini sah menjadi pasangan suami istri. Ya, mempelai laki-laki berasal dari Bekasi, sementara mempelai perempuan asli Sukoharjo,” kata Biasafil.
Ovik yang merupakan kelahiran Solo, 19 Oktober 1992, ini mengenal sosok suaminya Bagus di Jakarta saat sedang magang tugas kampus. Pasangan tersebut sama-sama aktif menjadi penggiat aksi sosial bagi penyandang berkebutuhan khusus.
Mereka banyak memberikan motivasi kepada teman-teman disabilitas yang lain. Ovik dan Bagus kerap memberitahukan kepada rekan-rekannya agar tidak minder, karena semangat yang kuat dan kerja keras bisa membuat penyandang disabilitas tampil setara, tanpa batas.
"Pertama kali kenal (Bagus) saat saya magang di Jakarta. Pertama kenal biasa saja. Komunikasi berlanjut via WhatsApp, Instagram, juga Facebook," jelas Ovik melalui penerjemah yang mendampinginya.
Di matanya, sosok Bagus sangat luar biasa. Usia suaminya itu memang terpaut 2 tahun lebih muda, namun sikapnya dewasa dan juga mengayomi.
Baca Juga: Super Junior Tiba di Jakarta, Penggemar K-Pop Heboh
Bagus juga dinilai sebagai sosok pekerja keras. Hingga akhirnya, kedua keluarga sepakat menikahkan Bagus dan Ovik.
Saat ini, lanjut Ovik, sang suami sudah bekerja sebagai guru salah satu sekolah di Bekasi. Sedangkan Ovik sendiri masih tercatat sebagai mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya Malang.
"Saya mohon doa restunya, saat ini sedang tugas akhir (skripsi). Mudah-mudahan lancar dan cepat selesai," ungkapnya.
Sedangkan Bagus menilai sosok Ovik adalah perempuan yang pandai, baik, lembut, dan sudah pasti cantik. Komunikasi selama setahun membuat Bagus mantap mempersunting Ovik.
"Alhamdulillah, Allah telah memberikan Ovik kepada saya," jelas Bagus.
Sementara ibunda Ovik, Heny Widiya, merasa bahagia sekaligus terharu putri pertamanya akhirnya menemukan jodoh terbaik. Harapan darinya, rumah tangga Ovik dan Bagus bisa langgeng serta bahagia.
"Saya bahagia. Ovik adalah anak yang sangat membanggakan orangtua. Kita sebagai orangtua hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk keduanya," ucap Heny.
Kedua mempelai dinikahkan oleh Thoha, penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Grogol, Sukoharjo. Menurut dia, tidak ada kendala saat menikahkan kedua pasangan istimewa ini. Semuanya sama sesuai syariat Islam dan undang-undang yang berlaku.
"Sudah dua kali saya menikahkan (pasangan tunarungu). Jadi sudah biasa, tidak ada kendala, karena semua prosesinya sama," ungkap Thoha.
Berita ini kali pertama diterbitkan Covesia.com dengan judul “Pasangan Tuna Rungu ini Menikah Didampingi Penerjemah”
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan