Suara.com - Istri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor mengungkap kaitan suaminya dengan pengusaha Made Oka Masagung yang merupakan rekan lama Setnov. Hal itu dia ungkap terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat suaminya.
Deisti menjadi saksi untuk mantan Direktur Operasional PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo yang juga keponakan Setnov dan pemilik OEM Investment Pte. Ltd. Made Oka Masagung. Keduanya didakwa menjadi perantara pemberian uang 7,3 juta dolar AS kepada Setnov dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi e-KTP.
Deisti yang menikah pada tahun 1996 dengan Setnov itu mendengar nama Made Oka diceritakan oleh Setnov pada awal keduanya menikah.
"Saya pernah dengar dahulu Pak Novanto pernah cerita kalau namanya temannya, Oka Masagung, kerja sama bisnis," kata Deisti di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (4/9/2018).
"Cerita itu saat awal-awal menikah, Pak Novanto pernah jadi direksi Gunung Agung. Akan tetapi, tidak tahu kaitannya dengan Pak Made Oka," lanjut Deisti.
Deisti dan Setnov juga menegaskan bahwa tidak ada perjanjian pengaturan harta saat keduanya menikah.
"Tidak ada perjanjian," ungkap Deisti.
Dalam sidang itu, Deisti mengaku menjadi komisaris di PT Mondialindo Graha Perdana pada tahun 2008 s.d. 2011 bersama-sama dengan anaknya, Rheza Herwindo.
PT Mondialindo selanjutnya menjadi investor mayoritas di PT Murakabi Sejahtera dengan Dwina Michaela (juga anak Setnov) sebagai komisarisnya. Namun, saham Deisti lalu dijual ke Cyprus Antonia Tatali yang juga dekat dengan Setnov. PT Murakabi Sejahtera adalah salah satu dari tiga konsorsium yang mengikuti lelang pengadan e-KTP. Namun, lelang akhirnya dimenangkan oleh konsorsium PNRI meski pemenang lelang sudah ditentukan sebelumnya.
Baca Juga: Korupsi e-KTP, Istri Setnov Buka-bukaan Perannya di Mondialindo
"Saat saya masuk ke situ diajak Heru Taher, teman lama Pak Novanto. Pak Heru Taher datang ke rumah dan mengatakan kepada saya 'Kamu ke sini saja untuk belajar', lalu saya juga tanya 'Untuk apa?' dia katakan 'Ikut sajalah jadi saya ikut'," ungkap Deisti.
Deisti pun mengaku membantu mengantarkan uang sebesar Rp5 miliar yang digunakan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar ke KPK RI.
"Ada soal uang munaslub yang menggunakan uang dari Pak Andi Narogong, apakah ibu mengetahui bahwa uang untuk munaslub Rp5 miliar sudah diselesaikan ke KPK?" tanya pengacara Irvanto, Waldus Situmorang dalam sidang.
"Kalau tidak salah sudah dititpkan waktu itu Rp5 miliar," kata Deisti.
Dalam sidang pada tanggal 22 Maret 2018, Setnov mengatakan bahwa dirinya sudah menyerahkan uang Rp5 miliar yang pernah digunakan keponakannya Irvanto Hendra Pambudi untuk membiayai Munaslub Partai Golkar. Irvanto saat itu juga menjabat sebagai Wakil Bendahara Partai Golkar. Setnov menduka uang itu dari pengadaan e-KTP.
Saat ini Setnov sedang menjalani masa hukuman selama 15 tahun di lembaga pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung karena terbukti bersalah dalam perkara e-KTP. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting