Suara.com - Dewan Pakar Partai Golkar Beri Enam Rekomendasi Ke DPP Partai Golkar
Dewan Pakar Partai Golkar menggelar Rapat Pleno ke-19 untuk membahas kondisi internal partai, Selasa (4/9/2018). Melalui rapat tersebut, dihasilkan enam butir poin sebagai rekomendasi kepada DPP Partai Golkar.
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menuturkan, inti rapat pleno tersebut ialah mengkehendaki agar DPP partai melakukan pembenahan guna memperkuat soliditas partai.
Selain itu, juga membahas terkait proses penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT) DPR/DPRD dan deklarasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Intinya pertama, Dewan Pakar Golkar memghendaki agar kita lebih melakukan langkah-langkah yang bisa memperkuat soliditas kekompakan partai. Demikian juga menyongsong suasana pilpres, di mana sikap Partai Golkar tidak berubah daan mendukung Jokowi - Maruf Amin," kata Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (4/9/2018).
Kedua, kata Agung, Golkar harus menghormati proses hukum yang menyeret kader-kadernya. Agung menuturkan, kasus tersebut merupakan kasus individu, yang tidak ada kaitannya dengan partai.
"Dalam pandangan Dewan Pakar, hal demikian itu merupakan kasus individu dan bukan kasus Partai Golkar sebagai institusi kelembagaan partai politik,” kata dia.
Selanjutnya, yang ketiga, Dewan Pakar Partai Golkar meminta DPP untuk konsisten pada ketentuan AD/ART dan aturan pelaksanaannya, serta prinsip PDLT Partai Golkar dalam melakukan rekrutmen jabatan publik, baik untuk legislatif maupun eksekutif.
Keempat, dengan semakin mendekatnya penyelenggaraan Pilpres dan Pemilu 2019, serta mencermati kondisi dinamika politik saat ini, Dewan Pakar meminta DPP Partai Golkar proaktif melakukan komunikasi politik.
Baca Juga: Diantar Istri, Buronan KPK Menyerahkan Diri
"Dewan Pakar meminta agar Ketua Umum DPP Partai Golkar segera mengambi langkah-langkah proaktif dengan melakukan komunikasi politik melalui kunjungan ke daerah-daerah,” tuturnya.
Sementara kelima, Dewan Pakar Partai Golkar meminta DPP Partai Golkar harus tetap konsisten untuk tidak memasukkan caleg yang berstatus mantan napi korupsi, dan mendukung langkah-langkah KPU terhadap upaya mewujudkan parlemen baru yang bersih dan berwibawa.
Terkahir yang keenam, Dewan Pakar Partai Golkar meminta kepada DPP Partai Golkar agar senantiasa memperhatikan aspek penguatan ideologi Nasional Pancasila yang diterjemahkan ke dalam pelaksanaan fungsi-fungsi konstitusional partai politik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum