Suara.com - Pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai pembangunan pelican crossing yang terhubung ke halte Transjakarta tidak tepat. Pasalnya, pelican crossing memiliki risiko tingkat kejahatan yang tinggi dibandingkan dengan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Trubus mengatakan, banyak tindak kejahatan yang terjadi di area pelican crossing, seperti perampokan, jambret dan penodongan. Hal itu lantaran, di area jalanan para pelaku kejahatan bisa bebas beraksi dan mudah melarikan diri setelah beraksi.
"Justru menggunakan JPO tingkat keamanannya lebih tinggi itu sudah dilakukan penelitian. Jadi dengan adanya JPO justru membuat pelaku kejahatan tidak memiliki kesempatan," kata Trubus saat dihubungi Suara.com, Rabu (5/9/2018).
Trubus menjelaskan, pelican crossing memang banyak digunakan di beberapa negara maju. Namun, penggunaan pelican crossing dibarengi dengan pemasangan CCTV, sehingga aksi kejahatan bisa terpantau dengan baik.
Tak hanya itu, perlindungan keselamatan terhadap penyeberang jalan di Jakarta juga tidak terjamin. Hal itu lantaran tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap para penyeberang relatif rendah.
Resiko kecelakaan lalu lintas (lakalantas) pun semakin tinggi. Terlebih, pelican crossing dipasang di jalan protokol dengan tingkat kepadatan yang tinggi.
"Pelican crossing ini memang jauh lebih efektif, praktis, dan lebih efesien. Keuntungannya hanya itu saja. Tapi potensi kejahatan dan kecelakan yang ditimbulkan sangat besar sekali," imbuh dia.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan pelican crossing yang terhubung dengan halte Transjakarta Bank Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa (4/9/2018). Keberadaan pelican crossing bertujuan untuk memudahkan para penyandang disabilitas agar bisa mengakses Transjakarta.
Baca Juga: Gubernur Papua: Semua Kader Demokrat Sepakat Bungkus Jokowi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf