Suara.com - Mantan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menganggap isi materi ceramahnya yang menyebut ingin ganti sistem hanyalah hal biasa. Ia kemudian mempertanyakan apa yang mendasari ucapan itu menjadi dugaan akan melakukan makar.
Hingga saat ini Ismail mengaku belum mengetahui soal pelaporan tersebut di polisi atas tuduhan makar. Menurutnya, apa yang diucapkannya mengenai ganti sistem tidak bisa dijadikan sebagai sebuah pertanda akan melakukan makar.
"Saya tidak tahu laporan itu, kalau betul dilaporkan atas masalah apa? Sebenarnya soal ganti sistem itu kan sesuatu yang biasa," kata Ismail saat ditemui di Gedung Joang 45, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (13/9/2018).
Ismail menjelaskan maksud ganti sistem dalam ceramahnya adalah ganti sistem dalam artian yang general atau umum. Ia pun mempertanyakan dimana letak kesalahannya lantaran tidak ada arah pembicaraan akan melakukan makar.
Lanjut Ismail, jika suatu sistem memang dirasa sudah buruk, sudah seharusnya untuk diganti. Pergantian sistem pun sudah sering terjadi di Indonesia, seperti pergantian sistem pemilihan preside sebelumnya melalui MPR kini melalui Pemilu hingga pergantian sistem kepartaian yang dulunya hanya diizinkan tiga partai kini ada banyak partai.
"Ganti sistem itu general. Mestinya harus dipahami bersifat umum. Jadi apa masalahnya? Dimana letak salahnya? Saya cuma ngomong ganti sistem kok kenapa kemudian langsung dianggap makar?," ungkap Ismail.
Ismail pun menilai laporan dugaan makar ke kepolisian adalah laporan yang mengada-ada. Pasalnya, tidak ada indikasi menuju makar sebagaimana yang terkandung dalam KUHP, yakni mengandung unsur penyerangan terhadap pribadi presiden maupun wakil presiden dan penyerangan terhadap keutuhan serta kedaulatan negara.
"Swruan ganti presiden, ganti sistem dimana letak penyerangannya itu? Jadi jelas ini laporan yang mengada-ada," tutupnya.
Sebelumnya, inisiator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera, bersama eks juru bicara organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan makar. Dalam sebuah video keduanya menyatakan ingin mengganti presiden dan mengganti sistem pemerintahan.
Baca Juga: Teridentifikasi, Polisi Buru Pelaku Bentrokan FBR vs PP di Jaksel
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!