Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Maruf Amin, Arsul Sani menegaskan iklan berjudul '2 Musim, 65 Bendungan' dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diputar di bioskop, bukanlah iklan yang dibuat oleh TKN. Menurutnya, iklan tersebut bukanlah iklan kampanye, melainkan iklan pencapaian pembangunan pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla.
"Kan iklan itu pertama tak dibuat TKN dan kedua itu bukan iklan kampanye, itu iklan capaian pembangunan," ujar Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan meminta pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno juga menayangkan iklan seperti keberhasilan program OK OCE Sandiaga serta iklan keberhasilan Prabowo saat berada di militer jika keberatan dengan iklan tersebut.
"Saya kira kalau ada yang keberatan terutama dari teman-teman pasangan calon Pak Prabowo-Sandi ya buat saja iklan, Pak Sandi keberhasilannya sebagai wagub dengan OK OCE, silahkan. Pak Prabowo juga silahkan saja bikin iklan prestasi beliau di militer atau setelah jadi pengusaha, itu saja," kata dia.
Karena itu, Arsul berharap kubu Prabowo-Sandiaga juga melakukan hal yang sama yakni menayangkan iklan keberhasilan pasangan calon masing-masing. Ia pun menyerahkan penilaian tersebut kepada masyarakat.
"Jangan kemudian minta yang sebelah sini jangan melakukan apapun, diimbangi dengan hal yang sama. Saya kira biarkan masyarakat kita menilai selama tidak ada aturan yang dilanggar," tandasnya
Diketahui, iklan Jokowi berjudul '2 Musim, 65 Bendungan' diputar sebelum penayangan film di bioskop. Dalam iklan tersebut menampilkan pembangunan bendungan di sejumlah daerah di Indonesia dan diikuti testimoni seorang petani. Video ditutup dengan kutipan dari Presiden Jokowi dan tagar #MENUJUINDONESIAMAJU.
Berita Terkait
-
Layani Makan Gratis Kaum Duafa, Sandiaga Takut Disebut Pencitraan
-
Ke Prabowo atau Jokowi, Gatot Nurmantyo: Biarkan Saya di Tengah
-
Debat Capres Bahasa Inggris, Kubu Jokowi Ingin Tes Alquran
-
Sebelum Memilih Jokowi atau Prabowo, Yenny Wahid Akan Lakukan Ini
-
Istiqomah, Sandiaga Tak Berharap Yenny Wahid Dukung Prabowo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu