Suara.com - Dua orang pemuda, Chendy Alfi Syahirin (18) dan Benny Hendriek Andries (15) menderita luka parah di sekujur tubuhnya setelah dikeroyok tujuh orang di Toko Donat Madu Cihajung, Perumahan Puri Cendana, Desan Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Chendy dan Benny dituduh mencuri oleh ketujuh orang tersebut.
Merasa difitnah, kedua korban melaporkan peristiwa yang dialami itu ke Polsek Tambun, Bekasi. Ketujuh pelaku, yakni BS (24), JP (19), RS (18), MRA (16), IL (16), TS (16), dan AI (17) sudah berhasil diamankan polisi.
Kapolsek Tambun Kompol Rahmat Sujatmiko mengatakan peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (21/9/2018) lalu. Awalnya, korban diajak menginap di toko donat tersebut oleh temannya, IL.
Selanjutnya, kata Rahmat, ada seorang karyawan toko donat yang mengaku kehilangan handphone. Setelah tersangka melihat rekaman CCTV di seberang toko, kedua korban dituduh sebagai pencurinya.
Korban lantas dipanggil dan digeledah, namun barang yang hilang tak ditemukan. Kendati begitu, mereka tetap dipukuli hingga babak belur. Kedua korban bahkan nyaris dibakar.
"Beruntungnya korban sempat diselamatkan warga, dan dibawa ke rumah sakit terdekat," kata Rahmat.
Akibat perbuatannya, ketujuh tersangka dikenakan pasal 170 KUHP. Polisi menyita barang bukti berupa dua potong kaos korban yang sudah disiram bensin.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Baca Juga: Lagi, Kasus Korupsi BLBI - Century Digugat di Praperadilan
Berita Terkait
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Jaket Ojol Pinjaman Jadi Kedok! Duo Pencuri AC Mal Tambora Bedalih Kepepet Usai Dibekuk Polisi
-
Gondol Motor Mertua hingga Perhiasan, Mantan Menantu Jadi Maling di Bekasi
-
Harga Pembangunan Hotel Hilton Nepal yang Dibakar Massa Habiskan Rp1,9 Triliun
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu