Suara.com - Forum Warga Betawi menyatakan akan mengajukan Letnan Kolonel Moeffreni Moe'min sebagai Pahlawan Nasional.
Ketua Pelaksana Pengusulan Moeffreni Moe'min sebagai pahlawan nasional, Ahmad Syarofi di Jakarta, Jumat (14/9/2018) mengatakan, usulan tersebut sudah lama diajukan oleh pihaknya.
Namun, baru di tahun ini beriringan dengan pelaksanaan acara "Samudera Merah Putih" yang akan menggelar reka ulang rapat raksasa IKADA, Ahmad merasa pengusulan tersebut mendapat momen yang tepat.
"Terakhir anak Betawi yang mendapat gelar Pahlawan Nasional adalah Ismail Marzuki. Itu artinya sudah 14 tahun anak Betawi tidak dapat gelar itu. Padahal, beliau sangat berjasa besar dalam kemerdekaan Indonesia," ujar dia seperti dilansir Antara.
Ahmad menjelaskan, Muffreni layak menyandang gelar Pahlawan Nasional dalam perannya menjadi komandan pengawalan Soekarno-Hatta dalam rapat besar yang mempertegas dan memperkuat gaung proklamai kemerdekaan Indonesia.
"Beliau pimpinan BKR (Badan Kemanan Rakyat) Jakarta Raya, jadi berperan penting dalam menjamin keamanan acara rapat besar IKADA dari intervensi Jepang, terutama menjaga dwi putra Soekarno-Hatta. Sudah sepantasnya putra Betawi mendapat gelar pahlawan nasional," terangnya.
Selain itu, ia mengharapkan acara yang akan berlangsung pada 16 September mendatang itu dapat menjadi sebuah dukungan moral agar pemerintah dapat mengukuhkan Muffreni sebagai Pahlawan Nasional setelah Ismail Marzuki.
"Acara ini juga sebagai cara bagaimana mendukung proses agar diangkat menjadi pahlawan nasional pada November nanti," tandasnya.
Baca Juga: Lagi, Seorang Pelajar SMP Tewas Saat Tawuran di Bogor
Berita Terkait
-
Asian Games 2018 Selesai, 2.175 Atlet Mulai Pulang
-
Jadi Perhatian Emak-Emak Saat Berpidato, Prabowo: Gimana Ini?
-
HUT Jakarta, Intip Potret Jadul Keluarga Si Doel, Betawi Banget!
-
Identik dengan Betawi, Sandiaga Pengin Haji Lulung Tetap di PPP
-
Usut Korupsi Underpass Soetta, Polisi Tunggu Pemeriksaan BPK
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka